Pengakuan ABK Kapal, Jenazah Teman Disimpan di Lemari Pendingin Ikan Sebelum Dibuang
Mashuri menyaksikan bagaimana mayat teman disimpan di pendingin ikan selama satu bulan sebelum akhirnya dibuang
"Kami kepala dipukul, ditendang, disiksa.
Tidur paling mentok cuma 3-4 jam."
"Teman kami ada yang sakit dan tidak dirawat, tapi masih disuruh kerja, akhirnya meninggal.
Lalu disimpan di freezer (tempat pendingin ikan) selama satu bulan.
Setelah itu dibuang ke tengah laut.
"Katanya pertama dibilang pakai bahasa isyarat mau dibawa ke Singapura, tapi ternyata dibuang.
Kami lihat pakai mata kepala sendiri.
Kami menangis, sujud-sujud jangan dibuang.
Tapi, kaptennya marah-marah dan tetap membuang teman kami," demikian pengakuan ABK ini.
4. Lompat ke Laut Berbekal Gabus Penyimpan Ikan
Sejak kejadian itu, ia dan ketiga temannya mencoba tetap sehat dan bertahan.
Mereka tidak melawan saat perbudakan dilakukan.
Sampailah pada hari ketika kapal tiba di sekitar Selat Malaka.
Menyadari wilayahnya dekat dengan Indonesia, mereka mulai berontak melawan anggota kapal yang mayoritas dari China, sekitar 15 orang.
"Melawan kita, terjadi pertumpahan darah.