Pengakuan ABK Kapal, Jenazah Teman Disimpan di Lemari Pendingin Ikan Sebelum Dibuang
Mashuri menyaksikan bagaimana mayat teman disimpan di pendingin ikan selama satu bulan sebelum akhirnya dibuang
Mereka mengeroyok dan kita kalah, bonyok-bonyok, sempat ada pukulan senjata tajam juga.
Di situ kami berpikir untuk lompat," katanya.
Akhirnya sekitar pukul 02.00 pagi saat semua anggota kapal tertidur, mereka menggunakan gabus tempat menyimpan ikan dan terjun ke laut.
5. Ditolong Kapal Filipina
"Jam satu siang ditolong kapal muat batu bara milik Filipina.
Lalu dibawa ke pihak Maritim Malaysia.
Lalu ditanya-tanya dan dibawa ke Kedutaan Indonesia di Johor, Malaysia, tanggal 8 April," katanya.
Mereka kemudian diurus dan dibiayai pemulangan oleh KBRI Malaysia ke kampung halaman masing-masing.
ABK ini pun tiba di kampung halamannya pada 12 April lalu.
Pengalaman perbudakan yang dialami membekas di benaknya.
Mulai dari penyiksaan, pelarungan temannya, hingga melompat dari kapal dan bertahan 12 jam terombang-ambing di lautan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Kisah Lain Penyiksaan ABK Indonesia Meninggal, Sebulan Mayat Disimpan di Pendingin Ikan Lalu Dibuang