Pengakuan ABK Kapal, Jenazah Teman Disimpan di Lemari Pendingin Ikan Sebelum Dibuang

Mashuri menyaksikan bagaimana mayat teman disimpan di pendingin ikan selama satu bulan sebelum akhirnya dibuang

Tribun Mataram/Istimewa
ABK di Kapal Fu Yuan Yu 1218 berbendera China sedang beristirahat. (Dokumen Mashuri. ) 

Mereka mengeroyok dan kita kalah, bonyok-bonyok, sempat ada pukulan senjata tajam juga.

Di situ kami berpikir untuk lompat," katanya.

Akhirnya sekitar pukul 02.00 pagi saat semua anggota kapal tertidur, mereka menggunakan gabus tempat menyimpan ikan dan terjun ke laut.

5. Ditolong Kapal Filipina

"Jam satu siang ditolong kapal muat batu bara milik Filipina.

Lalu dibawa ke pihak Maritim Malaysia.

Lalu ditanya-tanya dan dibawa ke Kedutaan Indonesia di Johor, Malaysia, tanggal 8 April," katanya.

Mereka kemudian diurus dan dibiayai pemulangan oleh KBRI Malaysia ke kampung halaman masing-masing.

ABK ini pun tiba di kampung halamannya pada 12 April lalu.

Pengalaman perbudakan yang dialami membekas di benaknya.

Mulai dari penyiksaan, pelarungan temannya, hingga melompat dari kapal dan bertahan 12 jam terombang-ambing di lautan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Kisah Lain Penyiksaan ABK Indonesia Meninggal, Sebulan Mayat Disimpan di Pendingin Ikan Lalu Dibuang

Halaman sebelumnya
Tags
ABK Indonesia
perbudakan
ABK di Kapal China
NTB
Mataram
dibuang ke laut
jenazah
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved