Tribun Bandar Lampung

H+6 Lebaran 2020, Harga Cabai Merah Anjlok dan Harga Bawang Merah Naik Jadi Rp 55 Ribu per Kg

Harga cabai merah mengalami penurunan yang sangat drastis di hari ke-6 pascahari raya Idul Fitri 2020 atau Lebaran 2020.

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto
Ilustrasi - H+6 Lebaran 2020, Harga Cabai Merah Anjlok dan Harga Bawang Merah Naik Jadi Rp 55 Ribu per Kg. 

"Iya harga ayam naik, bingung juga jualnya yang ukuran 1.4 kilogram saja Rp 40.000, biasanya Rp 35.000, yang paling besar saja jualnya Rp 60.000 ini," ungkap Heri (41) pedagang ayam di pasar Pasir Gintung.

Untuk harga telur ayam, stabil di kedua pasar tersebut di harga Rp 22.000 perkilogram.

Sementara untuk harga minyak goreng stabil di harga Rp 12.000, baik minyak dalam kemasan satu liter maupun minyak curah.

Sedangkan harga daging sapi kembali normal setelah hari raya idul fitri, harga daging sapi Rp 120.000 perkilogram.

"Waktu lebaran naik daging sapi Rp 140.000 sekarang sudah normal lagi," ujar Herman Sukma (52) pedagang daging di pasar Pasir Gintung.

Sementara untuk harga beras, berada di kisaran harga Rp 9.500 perkilogram, turun Rp 500 dari sebelumnya Rp 10.000 perkilogram.

"Ancur sekarang jualan beras sepi pembeli. Harganya Rp 9.500 sebelumnya Rp 10.000. Karena efek Corona ini juga kayaknya sebelum adanya pandemi ini lumayan pembelinya," ungkap Yanto (64).

Seorang pengunjung di pasar SMEP, Ria Oktavia mengatakan, memang akhir-akhir ini harga kebutuhan pokok mengalami naik turun.

Seperti yang paling ia rasakan adalah harga bawang merah dan cabai merah.

" Iya ini lagi heboh-hebohnya harga bawang merah terutama, harga cabai juga. Kalau kayak beras terus, telur, daging ayam, daging sapi udah biasa naik turunnya."

"Karena saya juga jarang beli daging sih terutama daging sapi, biasanya beli ayam aja," katanya.

Ia juga menuturkan semenjak semakin merebaknya virus Corona di Indonesia khususnya di Kota Bandar Lampung, pasar lebih sepi dari sebelum adanya pandemi Covid-19 ini.

"Mungkin orang-orang juga pada tkaut mau ke pasar sama keluar rumah yang berkerumun gitu," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah Kusuma)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved