Tribun Tanggamus

2 Anak Berkelahi, Para Ayah Ikutan hingga Alami Luka Bacok

Kapolsek Pulau Panggung Polres Tanggamus Inspektur Satu Ramon Zamora, kejadian pembacokan terjadi pada Jumat (29/5/2020).

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto
Andra Guta, korban pembacokan, dirawat di RS Secanti, Gisting. 2 Anak Berkelahi, Para Ayah Ikutan hingga Alami Luka Bacok 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PULAU PANGGUNG - Polsek Pulau Panggung, Polres Tanggamus mengamankan Mawari (60) yang membacok Andra Guta (50) karena perkelahian antar anaknya.

Kapolsek Pulau Panggung Polres Tanggamus Inspektur Satu Ramon Zamora, kejadian pembacokan terjadi pada Jumat (29/5/2020), sekitar pukul 18.30 WIB di Dusun Simpang Jering, Pekon Sinar Sekampung, Kecamatan Air Naningan.

"Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bacok di lengan kanan, lalu siku tangan kiri, jari kelingking kiri dan korban dirujuk RS Panti Secanti, Gisting," kata Ramon mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, Sabtu (30/5/2020).

Ia menjelaskan, permasalahan diawali dari perselisihan anak-anak mereka yakni Diky Pranata (21) anak dari Andra Guta dan Sendi Fernando (19) anak dari Mawari.

Dalam perkelahian antara Diky dan Sendi sebenarnya sempat dipisah warga.

Lerai Cekcok Bapak dengan Anak, Seorang Ibu Kena Bacok Parang

Tempat Wisata Siap Operasi 6 Juni, Terapkan Protokol Kesehatan, Pengunjung Akan Dibatasi 

Ditinggal Belanja, Satu Unit Sepeda Motor Raib Digondol Maling

Terpukul Cucu Hanyut, Jufroni: Biasanya Jio Gak Mau Diajak ke Sungai

Kemudian keduanya pulang ke rumah masing-masing.

Namun tak lama kemudian dengan mengunakan sepeda motor, korban Andra Guta disusul anaknya mendatangi rumah pelaku Mawari.

Andra berusaha menabrakan sepeda motornya ke Mawari.

Sehingga terjadilah penganiayaan terhadap korban menggunakan sebilah golok.

Kemudian polisi langsung mengamankan Mawari, barang bukti, serta berkoordinasi dengan Babinsa, aparat pekon dan tokoh masyarakat guna memastikan situasi kondusif.

"Barang bukti yang diamankan sebilah golok sepanjang kurang lebih 50 cm, bergadang kayu, warna cokelat tua dan sarungnya kayu berwarna cokelat muda," kata Ramon.

Ia menyayangkan peristiwa tersebut karena di antara mereka masih berhubungan keluarga.

Terlebih sekarang ini masih dalam suasana Idul Fitri. Semestinya jika ada permasalahan bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau rembuk pekon.

Tidak perlu sampai dengan kekerasan. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved