Tribun Tulangbawang

4 Bulan Daftar Listrik Belum Terpasang, Petambak Dipasena Keluhkan Mahalnya Tarif Pemasangan

Warga Dipasena yang bermukim di areal tambak Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang mengeluhkan mahalnya tarif pemasangan

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: soni
Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah
Ilustrasi Meteran Listrik Token 

 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAWAJITU  - Warga Dipasena yang bermukim di areal tambak Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang mengeluhkan mahalnya tarif pemasangan baru listrik PLN.

Kondisi ini menghambat program Tulangbawang Terang yang digagas pemerintah, khususnya di wilayah Dipasena.

Bahtiar Yusuf, seorang petambak udang di Bumi dipasena menyampaikan bahwa proses pasang baru Listrik PLN sangat lama dan tidak jelas.

"Saya sudah daftar dan bayar sejak Februari lalu, tapi sampai hari ini (kemarin) belum juga kunjung dipasang. Tapi kalau berani bayar mahal, bisa cepat terpasang kWh meter dan langsung menyala," kata Bahtiar, Rabu (3/6).

Penelusuran Tribun di lapangan, pihak instalatir di lapangan diduga memasang tarif Rp 2,5 juta untuk pemasangan listrik 900 va.

Ari Suharso, petambak Dipasena lainnya mengakui jika warga setempat dikenakan tarif pemasangan listrik baru di atas harga normal. Tarifnya bisa sampai dua kali lipat dari tarif normal.

"Tarif pihak instalatir untuk 900 va nilainya Rp 2,5 juta, sementara harusnya Rp 1,3 juta saja cukup, apa lagi bagi yang dapat subsidi," kata Ari, Rabu (3/6).

Kampung Bumi Dipasena Jaya Tulangbawang Segera Dialiri Listrik

Bahtiar menambahkan, nasib serupa juga dialami warga lainnya.Menurutnya, masyarakat lain yang mendaftar melalui jalur online dengan layanan satu pintu secara mandiri, juga mengalami nasib serupa seperti dirinya.

"Banyak warga yang sudah telepon ke PLN 123 berkali-kali dan selalu diminta menunggu 5 hari tapi sampai saat ini belum juga kunjung di pasang kWhnya," papar Bahtiar.

Alih-alih mendaftar melalui jalur resmi melalui layanan online milik PLN, Bahtiar justru harus menunggu sangat lama.

"Tapi anehnya, bagi sebagian masyarakat yang mau mendaftar melalui jalur yang tidak jelas langsung menyala. Meskipun identitas kWh meter yang terpasang kadang tidak sesuai dengan nama pemilik rumahnya," beber Bahtiar.

"Saya dan ribuan warga lainnya berharap dapat menikmati perjuangan panjang masuknya listrik negara dengan mudah di Dipasena," tandas Bahtiar.

PLN Targetkan Seluruh Dipasena Akan Terang Tahun Ini

Terkait persoalan yang menimpa warga Dipasena, Manajer UPL PLN Unit 2 Tulangbawang Jimmy mengakui jika pihaknya telah menerima laporan dugaan adanya permainan instalatir nakal tersebut.

"Kita memang sudah menerima laporan dari beberapa warga," kata Jimmy yang dihubungi Tribun via telepon, Rabu (3/6) malam.

Sayangnya Jimmy enggan menjelaskan secara panjang lebar terkait upaya PLN menindaklanjuti laporan warga.(Tribun Lampung/endra zulkarnain)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved