Tawuran di Bandar Lampung
BREAKING NEWS Viral Tawuran di Bandar Lampung, Pelajar Bubar Setelah Sabhara Melintas
Sekelompok pelajar terlibat tawuran di Jalan Gajah Mada - Ir. Juanda, Rawalaut, Bandar Lampung.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sekelompok pelajar terlibat Tawuran di Jalan Gajah Mada - Ir Juanda, Rawalaut, Bandar Lampung.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 2 Juni 2020, sekira pukul 23.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, para pelajar ini tengah melakukan konvoi kelulusan sembari corat-coret baju seragamnya.
Belum diketahui secara pasti penyebabnya, kemudian para pelajar ini bentrok di Jalan Gajah Mada-Ir. Juanda.
Secara kebetulan Sabhara Polda Lampung tengah melaksanakan patroli.
• Pelajar Tawuran Ditendang Tentara hingga Koma, Oknum Anggota TNI Kini Ditahan
• Mau Tawuran, 4 Siswa SMP Malah Jatuh ke Jurang
• Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan, Jalur Keluar Masuk di Pasar Kota Agung Kini 1 Arah
• Pemasangan Sambungan Pipa Rumah Tangga Proyek KPBU di 3 Kecamatan Bandar Lampung Terkendala Pekerja
Para pelajar ini pun kabur ke berbagai arah.
Atas peristiwa ini dikabarkan satu orang pelajar mengalami luka di bagian kepala.
Namun hingga sampai saat ini polisi belum mendapatkan laporan adanya korban atas peristiwa ini.
Pelajar Tewas
Seorang Pelajar Tewas dalam Tawuran yang terjadi di Jalan Kalimalang, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (19/2/2020) malam pukul 22.30 WIB.
Keterangan polisi, Pelajar yang berinisial NS (17) itu Tewas dalam Tawuran.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, Tawuran itu diduga telah melibatkan para Pelajar dari SMK Negeri 1 Pasir Panji dan SMK Dewantara.
Awalnya, tiga Pelajar SMK Negeri 1 Pasir berkumpul di gapura kantor Desa Pasir Panji pada pukul 20.00 WIB.
Kemudian, sekitar 20 Pelajar itu bergerak menuju Jalan Kalimalang, tepatnya ke jembatan Kali Cibeet dengan mengendarai sepeda motor.
"Mereka berhenti di jembatan Kali Cibeet, Kerawang, pada jam 22.00 WIB," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Kamis.
Tak berselang lama, para Pelajar itu kembali berangkat menuju pintu air Kampung Cilapayan, Pasir Panji.
"Tidak lama kemudian sekitar jam 22.40 WIB, diduga anak-anak SMK Dewantara datang, lalu terjadi Tawuran antara SMK Negeri 1 Pasir Ranji dengan SMK Dewantara," ungkap Yusri.
Akibat Tawuran itu, seorang Pelajar berinisial NS Tewas karena mengalami luka pada bagian dada.
"Korban dibawa ke klinik tapi setibanya di klinik tersebut, korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk diautopsi," ujar Yusri.
Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
Pelajar Tawuran Ditendang Tentara
Seorang Pelajar berinisial HJ (17) koma akibat ditendang oknum anggota TNI, yang bermaksud melerai Tawuran di depan karaoke.
Pelajar tersebut kini menjalani perawatan di RSUD Taman Husada Bontang.
Menurut keterangan dokter, HJ mengalami pecah pembuluh darah di kepala.
Hal itu membuatnya tak sadarkan diri.
Korban ditendang tentara di halaman parkir karaoke keluarga di bilangan Jalan A Yani, Bontang Utara, Kalimantan Timur.
Peristiwa itu sempat membuat heboh warga Bontang.
Oknum TNI sudah ditahan
Saat dikonfirmasi, Dandim 0908 Kota Bontang, Letkol Arm Eko Pristiono membenarkan hal tersebut.
Seusai menerima kabar tersebut, Dandim memerintahkan jajarannya bertindak cepat menangani kasus pemukulan, yang diduga dilakukan anggotanya.
Dari hasil investigasi dan penyelidikan terkait kasus tersebut, oknum anggota TNI berinisial RM, saat ini ditahan.
Dandim pun menerangkan kronologi kejadian, yang bermula dari korban HJ (17) bersama rekannya berkumpul di parkiran tempat karaoke, Jumat (24/1/2020) sekira pukul 23.00 Wita.
Dari keterangan saksi mata di lokasi kejadian, anak-anak yang sebagian besar masih berusia remaja tersebut, terlihat menenggak minuman keras (miras) jenis cap tikus.
Diduga terpengaruh minuman keras, mereka terlibat adu mulut hingga terjadi perkelahian antar sesama mereka.
Saat itu, RM yang berada di lokasi kejadian, seusai bertemu dengan rekannya yang bekerja sebagai petugas parkir, mencoba melerai gerombolan anak muda tersebut.
"Dia (RM) saat itu tidak dinas. Dia datang untuk menemui temannya yang jaga parkir. Tidak untuk berkaraoke."
"Kami cek urine juga, hasilnya negatif alkohol. Karena naluri prajurit, ia kemudian mencoba melerai,” ungkapnya.
Perkelahian tersebut sempat terhenti sejenak. Namun tiba-tiba kembali berlangsung.
RM yang melihat hal tersebut meminta mereka pergi membubarkan diri.
Lantaran dianggap mengganggu ketenangan pengunjung dan warga yang berada di lokasi kejadian.
Namun, seruan RM tak lagi digubris gerombolan anak muda tersebut.
Walhasil, terjadi kontak fisik di antara mereka.
RM yang terkepung seketika ditarik salah satu dari kawanan anak muda tersebut, lalu secara spontan mengeluarkan tendangan.
Naasnya, tendangan tersebut tepat mengenai leher belakang sebelah kiri korban. Seketika HJ langsung roboh ke tanah tak sadarkan diri.
“Saat bersamaan RM secara spontan menendang dan mengenai leher belakang sebelah kiri korban. Teman korban juga sempat memukul RM,” ungkapnya.
Melihat HJ jatuh pingsan, rekannya membawa ke RS Amalia.
Namun karena harus mendapat perawatan intensif, ia dirujuk ke RSUD Taman Husada.
Ditanya soal proses hukum, Eko mengatakan saat ini oknum TNI, RM telah ditahan.
Ia akan diproses sesuai hukum militer.
Pasca kejadian, pihak Kodim langsung melakukan komunikasi dengan keluarga korban.
“Kami dan keluarga korban sepakat kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan."
"Kami dan keluarga korban juga sepakat bahwa kejadian ini merupakan sebuah musibah yang tidak disengaja,” tuturnya.
Ditambahkan, Dandim, ia mengimbau agar generasi muda untuk menjauhi pergaulan bebas, seperti narkoba dan minuman keras. Lantaran tak memiliki sisi baik, bahkan justru menghancurkan masa depan.
Kondisi korban ada kematian di batang otak
Wakil Direktur RSUD Bontang dr Toetoek Pribadi, didampingi dokter anestesi, dr Arditiya Maulana dan dr Helda Liza, mengatakan korban saat ini bergantung pada alat ventilator dan obat injeksi rumah sakit.
Saat korban dirujuk dari RS Amalia, pada Sabtu subuh (25/1/2020) pukul 03.00 WITA, korban sudah dalam kondisi tak bernafas.
Namun jantung korban masih berdetak.
Tak ada luka luar yang terlihat saat dilarikan ke rumah sakit. Tim medis pun memastikan kondisi korban menggunakan alat CT scan.
"Ada kematian di batang otak. Jantung berdetak hebat tapi tidak ada napas, semua reflek lain juga tidak ada, hanya jantung yang berfungsi. Awal dilaporkan sudah seperti itu," kata dr Arditiya.
Dari hasil foto CT scan, di bagian kepala HJ ada pendarahan di otak dan tulang kepala utuh.
Hingga saat ini hidup HJ dibantu alat ventilator dan injeksi obat. "Pembuluh darah pecah di tengah," katanya
Pihak dokter tak bisa melakukan tindakan operasi, lantaran kesadaran korban rendah. Bahkan mereka menyebut peluang hidup bagi HJ tergolong kecil.
"Kemungkinan hidup di bawah 10 persen. Sangat tipis. Bahkan jika saya katakan, sejak dibawa ke sini dari RS Amalia, sebenarnya korban sudah meninggal.
Hanya saja jantungnya masih berdetak, karena support ventilator dan obat-obat yang kami berikan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com.
Sekelompok pelajar terlibat Tawuran di Jalan Gajah Mada - Ir. Juanda, Rawalaut, Bandar Lampung. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 2 Juni 2020, sekira pukul 23.00 WIB.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)