Tribun Bandar Lampung
Siswa Bandar Lampung Belajar Sistem Sif, Diterapkan Jika Pembelajaran Kembali Normal
Penerapan belajar di sekolah di wilayah Bandar Lampung diperkirakan memakai sistem sif.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penerapan belajar di sekolah di wilayah Bandar Lampung diperkirakan memakai sistem sif.
Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya, Rabu (3/6/2020).
Dengan sistem sif, nantinya siswa yang masuk dalam satu kelas hanya setengah atau 50 persen dari kuota kelas. Setengah masuk pagi, setengahnya siang. Sistem tersebut akan diterapkan saat pembelajaran mulai normal.
“Pembelajaran saat ini idealnya diikuti oleh 32 siswa. Dalam keadaan yang normal jumlah tersebut tidak menjadi masalah. Namun dalam kondisi pandemi Corona, maka dalam satu kelas hanya diikuti maksimal 50 persen dari siswa di setiap kelasnya," jelas dia, kemarin.
Meski begitu, Sukarma mengatakan, kebijakan terkait penerapan sistem belajar ini akan dibicarakan lagi dengan pihak Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Bandar Lampung.
Saat ini, Disdik Bandar Lampung dan MKKS sedang menyusun peraturan penerapan new normal di sekolah tersebut. Namun pihaknya sudah mempunyai rancangan protokol kesehatan di lingkup pendidikan.
"Sejauh ini rencananya akan diberikan titik-titik cuci tangan di setiap kelas dan di gerbang sekolah," kata dia.
Sebelumnya Wali Kota Bandar Lampung Herman HN memperkirakan, aktivitas belajar di sekolah kembali normal pada akhir Juli.
"Saya tidak memastikan dan tidak tertuang dalam surat edaran, cuma kalau diprediksi Juli baru kemungkinan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) akan berjalan normal," ujarnya, Selasa (2/6).
Sejauh ini, kegiatan belajar para siswa masih dilakukan secara daring dari rumah. Hal itu berlangsung sampai kondisi Kota Bandar Lampung aman dari penularan Covid-19.
"Kita (Bandar Lampung) gak bisa ikut-ikut daerah lain. Harus benar-benar pasti kalau bandar lampung aman dulu," tambahnya.
Lihat Perkembangan
Sekprov Lampung Fahrizal Darminto menuturkan, kegiatan belajar mengajar kembali di sekolah akan melihat perkembangan kasus positif Corona di setiap daerahnya.
"Kalau daerah itu tidak ada lagi peningkatan kasus positif, sudah dibawah satu. Dengan penularannya kecil, berarti siswa sudah bisa masuk sekolah," kata Fahrizal.
Selanjutnya, tinggal sekolah menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tidak ada penularan Covid-19. Selain itu, ada monitoring secara berkala untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan di sekolah.