Tribun Bandar Lampung

Siswa Bandar Lampung Belajar Sistem Sif, Diterapkan Jika Pembelajaran Kembali Normal

Penerapan belajar di sekolah di wilayah Bandar Lampung diperkirakan memakai sistem sif.

TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi - Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Siswa Bandar Lampung Belajar Sistem Sif, Diterapkan Jika Pembelajaran Kembali Normal. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penerapan belajar di sekolah di wilayah Bandar Lampung diperkirakan memakai sistem sif.

Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya, Rabu (3/6/2020).

Dengan sistem sif, nantinya siswa yang masuk dalam satu kelas hanya setengah atau 50 persen dari kuota kelas. Setengah masuk pagi, setengahnya siang. Sistem tersebut akan diterapkan saat pembelajaran mulai normal.

“Pembelajaran saat ini idealnya diikuti oleh 32 siswa. Dalam keadaan yang normal jumlah tersebut tidak menjadi masalah. Namun dalam kondisi pandemi Corona, maka dalam satu kelas hanya diikuti maksimal 50 persen dari siswa di setiap kelasnya," jelas dia, kemarin.

Meski begitu, Sukarma mengatakan, kebijakan terkait penerapan sistem belajar ini akan dibicarakan lagi dengan pihak Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Bandar Lampung.

Saat ini, Disdik Bandar Lampung dan MKKS sedang menyusun peraturan penerapan new normal di sekolah tersebut. Namun pihaknya sudah mempunyai rancangan protokol kesehatan di lingkup pendidikan.

"Sejauh ini rencananya akan diberikan titik-titik cuci tangan di setiap kelas dan di gerbang sekolah," kata dia.

Sebelumnya Wali Kota Bandar Lampung Herman HN memperkirakan, aktivitas belajar di sekolah kembali normal pada akhir Juli.

"Saya tidak memastikan dan tidak tertuang dalam surat edaran, cuma kalau diprediksi Juli baru kemungkinan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) akan berjalan normal," ujarnya, Selasa (2/6).

Sejauh ini, kegiatan belajar para siswa masih dilakukan secara daring dari rumah. Hal itu berlangsung sampai kondisi Kota Bandar Lampung aman dari penularan Covid-19.

"Kita (Bandar Lampung) gak bisa ikut-ikut daerah lain. Harus benar-benar pasti kalau bandar lampung aman dulu," tambahnya.

Lihat Perkembangan

Sekprov Lampung Fahrizal Darminto menuturkan, kegiatan belajar mengajar kembali di sekolah akan melihat perkembangan kasus positif Corona di setiap daerahnya.

"Kalau daerah itu tidak ada lagi peningkatan kasus positif, sudah dibawah satu. Dengan penularannya kecil, berarti siswa sudah bisa masuk sekolah," kata Fahrizal.

Selanjutnya, tinggal sekolah menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tidak ada penularan Covid-19. Selain itu, ada monitoring secara berkala untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar mengatakan, seharusnya pada Rabu kemarin mereka rapat bersama kepala-kepala sekolah SMA se-Lampung guna membahas belajar kembali ke sekolah dengan opsi-opsi yang ada.

Namun rapat tersebut ditunda karena menungu kebijakan nasional dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Setelah mendapat arahan dari pusat, kita tunda dulu rapat pembahasan soal kembali belajar ke sekolah ini. Menunggu arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata dia.

Sebelumnya Sulpakar sempat mengungkapkan beberapa opsi untuk new normal bidang pendidikan alias belajar di sekolah. Opsi tersebut yakni sistem belajar sif (pagi-siang) dan selang-seling. Sistem selang seling ini maksudnya, sehari belajar di sekolah, sehari belajar di rumah secara daring. Menurutnya, kegiatan belajar mau tak mau harus kembali ke sekolah secara tatap muka dan new normal bidang pendidikan ini kemungkinan diterapkan pada tahun ajaran baru atau sekitar Juli nanti.

Menurut Sulpakar, apapun opsi yang dipilih nantinya, pihak sekolah harus siap melaksanakannya. "Jadi jika harus kembali ke sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan harus siap. Begitu juga jika masih sekolah secara daring, harus siap," tuturnya.

Lebih lanjut Sulpakar mengatakan, selain menunggu arahan dari Kemendikbud, pihaknya juga menunggu petunjuk dari Pemprov Lampung. Menurutnya, penerapan belajar di sekolah tersebut tidak terburu-buru karena harus dipersiapkan secara matang. Prinsipnya, keselamatan siswa, guru dan seluruh orang di lingkungan sekolah adalah yang utama.

"Berdasarkan kalender akadamik, tahun ajaran baru itu 13 Juli. Namun itu belum tentu awal pembukaan kembali sekolah. Banyak orangtua cemas atas keselamatan anak-anak mereka. Jadi kita masih menunggu kebijakan pusat dan juga persetujuan Gugus Tugas Nasional," bebernya.

Sekolah Siap

Kepala SMAN 2 Bandar Lampung Hendra Putra mengatakan, sampai saat ini dirinya sedang menunggu kebijakan dari Pemprov Lampung terkait kegiatan belajar di sekolah.

Menurutnya, jika opsi yang dipilih adalah belajar di sekolah, maka protokol kesehatan akan diterapkan. "Nanti akan ada sosialisasi di group WhatsApp mengenai keputusan mengenai apakah belajar di sekolah atau tetap belajar di rumah," kata dia.

Kepala SMAN 1 Ngimron Rosadi mengungkapkan hal senada. Ia juga mengaku masih menunggu petunjuk dari Disdik Lampung dan Pemprov Lampung mengenai pembukaan sekolah. Meski begitu, ia mengaku siap menjalankan apapun opsi yang diberikan. Termasuk menerapkan protokol kesehatan.

Senada diungkapkan Kepala SMKN 1 Bandar Lampung Edy Hardjito. Menurutnya, sudah sejak jauh hari pihaknya menyiapkan diri jika kegiatan belajar mengajar akan kembali ke sekolah.

"Siswa kami banyak dan akan diketatkan jika memang KBM itu berjalan. Semuanya telah dipersiapkan, sampai saat ini memang warga SMKN 1 itu hanya tinggal penyesuaian saja," kata dia.(tribunlampung.co.id/som/byu)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved