Tribun Pringsewu

Pendapatan Pringsewu Turun Rp 8 Miliar Akibat Covid-19

Jumlah sebanyak itu, menurut Kepala Bappeda, hanya yang baru terhitung dari sektor pajak.

Dokumentasi Pribadi
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Pringsewu Hipni. Pendapatan Pringsewu Turun Rp 8 Miliar Akibat Covid-19 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Pendapatan Kabupaten Pringsewu dipastikan turun drastis akibat pendemi Covid-19.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Pringsewu Hipni mengatakan, penurunan pendapatan itu sekitar Rp 8 miliar.

Jumlah sebanyak itu, menurut dia, hanya yang baru terhitung dari sektor pajak.

Adapun pendapatan dari sektor pajak ini berkisar Rp 32 miliar.

"Yang jelas itu penurunan pendapatan Rp 8 miliar," kata Hipni, Jumat, 5 Mei 2020.

PAD Lampung dan Pemkot Bandar Lampung Anjlok, Keuangan Daerah Babak Belur Akibat Pandemi

Baru 33,3 Persen Penduduk Bandar Lampung yang Ikut Sensus Online

Pelaku Pencurian Uang Puluhan Juta di Toko Sembako Diamankan Setelah 6 Jam Beraksi

Penurunan pendapatan ini, menurut dia, dari pajak hotel dan pajak restoran.

Selain itu, pajak penerangan jalan (PPJ) sesuai dengan ketentuan subsidi listrik dari pemerintah pusat.

Memungkinkan juga dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Hipni mengatakan, selama kurun waktu tiga bulan masa pendemi Covid-19 pemerintah memberikan peringanan pajak.

Yakni April, Mei, dan Juni 2020.

Seperti pajak restorant dan hotel.

Tujuannya untuk meringankan beban pelaku usaha yang mempunyai penurunan omset akibat dari pendemi Virus Corona.

Pembayaran pajak tersebut, menurut Hipni, hanya dibebankan 50 persennya atau setengahnya saja.

Selain itu, ungkap Hipni, sebagian tempat usaha justru ada yang tidak buka selama Covid-19 tersebut.

Hipni menambahkan bila penurunan pendapatan Rp 8 miliar itu baru yang dihitung dari pajak.

Belum dari sektor lainnya seperti retribusi.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 2.800 pedagang pasar pemerintah di Kabupaten Pringsewu mendapat stimulus hingga Rp 300 juta dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Pringsewu Masykur Hasan mengatakan, stimulus tersebut dari pengurangan retribusi pasar sebanyak 50 persen.

Pengurangan retribusi tersebut selama April-Juli 2020.

"Dalam pendapatan daerah, dari sektor pelayanan pasar ada pengurangan 50 persen selama empat bulan," ungkap Masykur, Selasa, 5 Mei 2020.

Dia mengatakan untuk retribusi pasar selama ini Rp 2000 per los per hari.

Sehingga dengan pengurangan 50 persen menjadi Rp 1000.

Sedangkan untuk retribusi kebersihan yang tadinya Rp 1000 menjadi Rp 500.

"Jadi masing-masing los atau kios hanya memberikan kontribusi Rp 1500 per hari, yang tadinya Rp 3000," ungkap Masykur.

Sehingga, tambah Masykur, kebijakkan pemerintah daerah dengan pengurangan 50 persen retribusi tersebut, stimulus untuk para pedagang pasar kurang lebih Rp 300 juta selama empat bulan. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved