Berita Nasional
Penumpang Ada yang Sempat Loncat, Helikopter TNI AD 2 Kali Terpental dan Meledak
Tujuh kru helikopter pun terpental keluar helikopter. Ada yang dalam kondisi terbakar hingga mengalami patah tulang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Empat perwira TNI AD meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di Kendal Jawa Tengah.
Setelah jatuh menyentuh tanah, helikopter yang ditumpangi 9 kru terpental dua kali dan terdengar tiga kali suara ledakan hingga terbakar hebat.
Kru helikopter pun terpental keluar helikopter. Ada yang dalam kondisi terbakar hingga mengalami patah tulang.
Helikopter TNI Angkatan Darat (AD) jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6) pukul 14.25 WIB.
Helikopter jenis Mi-17 dengan nomor registrasi HA 5141 jatuh di sekitar Kawasan Industri Kendal (KIK).
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Jateng di lapangan, tak lama setelah jatuh, heli langsung memercikkan api dan terbakar.
• Pulang ke Rumah, Pasha Ungu Langsung Pamer Foto dengan 3 Buah Hatinya di Instagram
• 4 Perwira TNI AD Meninggal Dunia dalam Tragedi Kecelakaan Helikopter di Kendal
• Jenderal Mark Tolak Perintah Presiden AS Kerahkan Militer Redam Aksi Demo, Trump Akhirnya Mundur
• Ki Gendeng Pamungkas Meninggal Dunia, Mengaku Pernah Santet Presiden Amerika

Kejadian tersebut diperkirakan pukul 14.30 WIB.
Helikopter dengan 9 kru itu jatuh dan terbakar.
Beberapa kru dikabarkan sempat meloncat keluar helikopter sebelum armada menyentuh tanah.
Namun saat dilarikan ke RSUD dr Soewondo, 1 orang meninggal.
Seorang saksi mata, Abdul Kadir (34), manajer kontraktor di KIK, memberikan kesaksian saat helikopter akan jatuh.
"Seperti mau mendarat tapi tiba-tiba langsung terhempas ke bawah," kata Abdul Kadir kepada Tribun Jateng, Sabtu (6/6/2020) sore.
Dia mengatakan, saat itu helipkoter dari arah barat. Sesampainya di lokasi kejadian, helipkoter terbang rendah tapi tiba-tiba jatuh ke bawah.
"Langsung jatuh ke bawah dan terpental dua kali," tambahnya.
Setelah mendapati kejadian yang terjadi di depan matanya, ia dan temannya mendekat ke lokasi kejadian.
"Ada sekitar tujuh orang yang saya lihat, sebagian besar mengalami patah tulang, ada juga yang mengalami luka bakar," terangnya.
Mereka, lanjut dia, terpental keluar helikopter. Suara korban minta tolong bersahut-sahutan dari segala arah.
Kadir lalu berusaha menyelamatkan korban dengan peralatan yang ada.
Sementara itu api terus membesar di helikopter.
"Terdengar ledakan sebanyak tiga kali," ujarnya.
Setelah itu, ia menghubungi perusahaan untuk meminta melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwenang.
Tidak lama kemudian satu mobil pemadam kebakaran datang memadamkan api, disusul aparat kepolisian, tentara, dan tim medis.
Pantaun Tribun Jateng di lapangan, jalan masuk ke kawasan industri Kendal langsung ditutup untuk memudahkan evakuasi.
Di area bangkai helipkoter sudah dipasang gari kuning hitam.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus menjelaskan, helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.
"Helikopter dinyatakan dalam kondisi baik sebelum terbang, karena saat dilaksanakan Pre-flight Check tidak ditemukan hal-hal menonjol. Selain itu, misi latihan terbang endurance pertama (sebelum misi ke-2) juga berjalan dengan aman," Brigjen Nefra menjelaskan.
Ia memastikan, penyebab jatuhnya Helikopter MI-17 TNI AD masih dalam proses investigasi.
Ada delapan korban dalam peristiwa tersebut. Antara lain, Kapten Cpn Kadek (MD), Kapten Cpn Fredi (MD),Kapten Cpn Y Hendro (MD),Lettu Cpn Wisnu (MD),Lettu Cpn Vira Yudha,Praka Nanang,Praka Rofiq,Praka Supriyanto dan Praka Andi.
"Sekitar jam 12.35 siang tadi (kemarin), Helikopter ini melaksanakan misi latihan terbang endurance kedua dengan materi terbang Tactical Manuver. Dan sekitar jam 13.40 siang, Helikopter MI-17 ini jatuh di Kaliwungu, Kecamatan Kendal, Jawa Tengah," KadispenAD menjelaskan.
Setelah jatuh, Helikopter MI-17 ini terbakar dan menyebabkan 4 orang kru meninggal dunia, sementara lima lainnya luka-luka.
Korban luka-luka saat ini sudah eievakuasi ke Rumah Sakit terdekat.
Dibawa ke Semarang
Empat ambulans angkut 4 jenazah korban helikopter yang jatuh dan terbakar di Kawasan Industri Kendal (KIK).
Pantauan Tribun Jateng di lokasi, empat ambulans tersebut di antaranya 3 armada dari Polres Kendal dan 1 armada dari RSUD dr Soewondo.
Masing-masing membawa satu jenazah untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Semarang. Sementara sisa korban luka mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
"Jajaran Polres Kendal akan membantu mengamankan korban maupun Tempat Kejadian Perkara (TKP) hingga dilakukan evakuasi," terang Kapolres Kendal AKBP Ali Wardana, Sabtu (6/6).
Dirinya masih engggan memberikan keterangan lanjut tentang kronologis kejadian jatuhnya helikopter jenis MI-17 milik TNI AD tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, kejadian tersebut diperkirakan pukul 14.30 WIB.
Helikopter dengan 9 crew itu jatuh dan terbakar. Beberapa crew dikabarkan sempat meloncat keluar helikopter sebelum armada menyentuh tanah. Namun saat dilarikan ke RSUD dr Soewondo, 1 orang meninggal.
Tim pemadam kebakaran Kabupaten Kendal berjibaku memadamkan api. 3 korban meninggal ditemukan di dalam bangkai helikopter dan dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soewondo.

Kecele
Di sisi lain, raut kecewa terlihat di wajah seorang bapak berkaos loreng. Setelah mendapat kabar kalau korban helikopter jatuh dibawa ke Rumah Sakit Darul Istiqomah Kaliwungu, ia bergegas ke sana.
Namun, setibanya di rumah sakit tersebut, seorang sekuriti mengabarkan kalau korban yang hendak dia jenguk tidak ada di rumah sakit tersebut.
"Tidak ada di rumah sakit ini, Pak. Tadi banyak anggota ke sini juga menanyakan itu. Mungkin dibawa ke RS Suwondo," kata Joko, sekuriti rumah sakit, kepada bapak tersebut.
Bapak berkaos loreng yang menolak menyebutkan namanya itu bercerita, satu korban tersebut merupakan kakak tingkat anaknya di Akademi Militer (Akmil)
"Baru saja dapat kabar kalau korba dirawat di rumah sakit di Kaliwungu, makanya dia bergegas menuju rumah sakit tersebut," jelasnya.
"Namanya Vira Yudha. Dia kakak tingkat anak saya di Akmil. Anak saya lulus tahun 2018, dia lulus 2013. Kalau sama-sama Akmil meski beda tingkat kan saling mengenal, apalagi sama-sama dari Kendal," ceritanya kepada Tribun Jateng, Sabtu (6/6) sore.
Setelah memastikan informasi yang didapat keliru, ia bergegas menuju ke RS Suwondo.
Sementara itu, menurut Joko, sekuriti rumah sakit tersebut, mengatakan sedari sore banyak tentara yang datang ke rumah sakit. Mereka, juga menanyakan korban helipkoter jatuh, tapi ternyata kecele.
Buatan Rusia
Dilansir dari wartakotalive, helikopter Mil Mi-17 (juga dikenal sebagai seri Mi-8M di kedinasan Rusia) adalah helikopter angkut kelas menengah buatan Rusia.
Saat ini helikopter ini diproduksi di dua pabrik, yaitu di Kazan dan Ulan-Ude.
Helikopter ini adalah pengembangan dari Mil Mi-8 yang menjadi andalan Pakta Warsawa semasa Perang Dingin.
Indonesia juga mempunyai beberapa Mil Mi-17 yang dioperasikan oleh TNI-AD.Heli ini dikembangkan dari rangka dasar Mi-8, Mi-17 dan dipasangi mesin TV3-117MT yang lebih besar, rotor, dan transmisi yang dikembangkan untuk Mil Mi-14, bersama dengan pengembangan badan pesawat untuk muatan lebih berat.
Pilihan mesin untuk kondisi "panas dan tinggi" adalah mesin Isotov TV3-117VM berdaya 1545kW (2070 shp).
Ekspor baru-baru ini ke China dan Venezuela untuk penggunaan di pegunungan tinggi dilengkapi dengan mesin baru versi VK-2500 dan kontrol FADEC.
Penamaan Mi-17 adalah untuk versi ekspor. Angkatan Bersenjata Rusia mengenalnya sebagai Mi-8MT.(TRIBUN JATENG/CETAK)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com https://jateng.tribunnews.com/2020/06/07/berita-lengkap-7-crew-terpental-ke-luar-helikopter-mi-17-saat-jatuh-dikawasan-industri-kendal?page=all.