Tribun Tulangbawang

Warga Tulangbawang Heboh Dengar Suara Dentuman Misterius Mirip Ledakan Bom

Warga Unit II Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang dikejutkan dengan suara dentuman keras pada Selasa (09/06/2020) siang.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Noval Andriansyah
Strangesounds.org
Ilustrasi suara dentuman misterius. Warga Tulangbawang Heboh Dengar Suara Dentuman Misterius Mirip Ledakan Bom. 

Meski demikian, aktivitas letusan pada kawah masih terjadi.

Aktivitas letusan GAK pada Jumat (10/4/2020) malam, sempat membuat warga di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa khawatir.

Apalagi sempat tercium aroma belerang yang cukup menyengat.

Sebagian warga pun sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Namun pada pagi ini, warga sudah kembali ke rumah mereka.

Aktivitas GAK Pagi Ini Relatif Stabil 

Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di tengah Selat Sunda, kembali menunjukan adanya aktivitas letusan pada Jumat (10/4/2020) malam.

Dari data Badan Geologi, Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi Pos Pantau GAK, dari pantauan CCTV sempat terpantau adanya letusan strombolian menerus.

Teramati adanya dua kali letusan dengan tinggi kolom abu 200-500 meter dengan warna asap kelabu dan hitam dari atas kawah.

Asap kawah teramati memiliki intensitas sedang dan tebal. Juga teramati adanya asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-100 meter

Penanggungjawab pos pantau GAK di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi mengatakan dari data Magma VAR (Vulcanik Activity Report), ada 2 kali letusan dengan amplitudo 40 mm dan durasi 74 – 2.284 detik.

Juga teramati adanya gempa tremor harmonik sebanyak 5 kali dengan amplitudo 9-22 mm dan durasi 62 – 320 detik.

Lalu juga teramati gempa low frekuensi sebanyak 8 kali dengan amplitudo 5-10 mm dan durasi 7-18 detik.

“Juga tercatat ada gempa tremor menerus (mikrotremor) yang terekam 0,5 – 40 mm (dominan 40mm),” kata dia kepada Tribunlampung melalui pesan WA, Sabtu (11/4/2020).

Andi menambahkan, pagi ini aktivitas gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl ini relatif stabil.

Meski demikian, aktivitas letusan pada kawah masih terjadi.

Aktivitas letusan GAK pada Jumat (10/4/2020) malam, sempat membuat warga di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa khawatir.

Apalagi sempat tercium aroma belerang yang cukup menyengat.

Sebagian warga pun sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Namun pada pagi ini, warga sudah kembali ke rumah mereka. 

Suara Letusan GAK Masih Terdengar hingga ke Pulau Sebesi  

Hingga pagi ini, masih terdengar suara dari letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di tengah selat Sunda dari Pulau Sebesi.

Gunung api yang sempat mengalami erupsi besar pada akhir desember 2018 silam ini kembali menunjukkan peningkatan aktivitasnya pada jumat (10/4/2020) malam.

Sempat terjadi dua kali letusan.

Pertama pada sekira pukul 21.58 WIB, dengan ketinggian kolom abu teramati sekira 200 diatas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tebal ke arah selatan.

Kemudian letuas kedua terjadi pada sekira pukul 22.35 WIB.

Ketinggian kolom abu teramati sekira 500 meter dari puncak.

Kolom abu ini teramati memiliki intensitas sedang dan tebal ke arah utara.

Erupsi ini terekam alat sesmograf memiliki amplitude 40 mm dan durasi mencapai 2.248 detik.

“Pagi ini masih terdengar suara dentuman dari letusan GAK. Tetapi suara letusannya tidak terlalu kuat terdengar,” kata Robby salah seorang warga yang tinggal di pulau Sebesi kepada Tribunlampung melalui pesan WA, Sabtu (11/4/2020).

Menurut dirinya, abu dari aktivitas letusan GAK ini sampai ke Sebesi.

Begitu juga dengan aroma belerang, cukup kua tercium dari pulau Sebesi.

“Kalau abu vulkaniknya sampai ke rumah. Bahkan masuk rumah,” ujar Robby.

Pagi ini, meski tetap waspada dengan adanya peningkatan aktivitas GAK.

Warga yang tinggal di pulau Sebesi tetap meningkatakan kewaspadaannya.

Sementara itu di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa.

Warga yang semalam sempat mengungsi ketempat yang lebih tinggi, telah kembali ke rumah mereka. Aktivitas warga pun pagi ini terpantau berjalan normal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BMKG Sebut Suara Dentuman Tidak Berasal dari Gempa Tektonik di Selat Sunda

Warga Unit II Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang dikejutkan dengan suara dentuman keras pada Selasa (09/06/2020) siang. Terdengar suara dentuman misterius mirip suara bom tersebut terdengar sekali dengan suara cukup kuat antara pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB.(Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved