Tribun Tulangbawang

Warga Tulangbawang Heboh Dengar Suara Dentuman Misterius Mirip Ledakan Bom

Warga Unit II Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang dikejutkan dengan suara dentuman keras pada Selasa (09/06/2020) siang.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Noval Andriansyah
Strangesounds.org
Ilustrasi suara dentuman misterius. Warga Tulangbawang Heboh Dengar Suara Dentuman Misterius Mirip Ledakan Bom. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANJAR AGUNG - Warga Unit II Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang dikejutkan dengan suara dentuman keras pada Selasa (09/06/2020) siang.

Terdengar suara dentuman misterius mirip suara bom tersebut terdengar sekali dengan suara cukup kuat antara pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB.

"Durasinya cepat seperti dentuman, sekali aja seperti suara ban mobil fuso meletus. Tapi kuat banget," kata Iskandar, warga Kampung Warga Makmur, Ethanol unit II kepada Tribun, Selasa malam.

"Tetanggaku di etanol, kampung warga makmur jaya juga denger suara dentuman. Rata-rata warga unit II juga dengar," tambah Iskandar.

Hal sama diungkapkan Ari, warga unit II lainnya.

 Pemprov Lampung Tarik Biaya Pelunasan Haji 11 Petugas Daerah Sebesar Rp 755 Juta

 KPU Metro Mulai Tahapan Pilkada Metro 2020 yang Tertunda Pada 15 Juni 2020

 100 Warga Lampung Selatan Buat Surat Keterangan Bebas Covid-19

 Polisi Tembak Kawanan Curanmor di Bandar Lampung, 1 Terduga Pelaku Masih Buron

Ari mengaku mendengar suara dentuman mirip suara ban mobil meledak itu sekali dengan durasi sangat cepat.

"Sekitar jam 2 tadi, dengar sekali. Suara kayak bom, cukup kuat. Warga lain juga dengar," kata Ari.

Tidak sedikit pula warga Unit II yang memposting status di Facebook terkait keheranan dengan suara dentuman keras mirip suara bom itu.

Hingga saat ini, Tribunlampung.co.id masih mencari tahu suara dentuman misterius yang terdengar hampir di seluruh Kecamatan Banjar Agung tersebut.

Dentuman Misterius di Jakarta

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pastikan suara dentuman misterius yang terdengar oleh warga di Jabodetabek, pada Jumat (10/4/2020) malam, bukan dari letusan Gunung Anak Krakatau (GAK).

Hal tersebut disampaikan oleh BMKG saat merilis hasil monitoring seismik terkait kegempaan yang terjadi saat letusan GAK pada Jumat (10/4/2020) malam sekira pukul 21.58 WIB dan 22.35 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengungkapkan, sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik.

Oleh karena itu, erupsi GAK kali ini dinilai lebih lemah dibandingkan erupsi GAK yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

"Karena sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik."

"Sehingga erupsi GAK kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018," ujar Rahmat seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved