Akun Ojol Pemred Teknokra Unila Diretas

GoJek Siap Bantu Kepolisian Usut Kasus Peretasan Akun Ojol Pemred Teknokra Unila

Pihak gojek menyayangkan peristiwa peretasan yang menimpa salah satu pengguna layanan gojek di Lampung.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Shutterstock
Ilustrasi peretas. GoJek Siap Bantu Kepolisian Usut Kasus Peretasan Akun Ojol Pemred Teknokra Unila. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pihak gojek menyayangkan peristiwa peretasan yang menimpa salah satu pengguna layanan gojek di Lampung.

Dapat orderan fiktif ojek online 100 kali lebih, Pimpinan Redaksi Teknokra Unila ngadu ke Polda Lampung. Pimpinan Redaksi Teknokra, Mitha Setiani Asih mengatakan teror orderan bodong ini bermula akun ojek online diponsel pintarnya diretas oleh orang yang tak bertanggung jawab.

VP Regional GoJek Indonesia Michael Reza Say mengatakan, gojek berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan dan juga para mitra usaha, termasuk driver gojek.

"Oleh karena itu, kami sangat menyayangkan atas kasus manipulasi psikologis atau social engineering yang terjadi kepada salah satu pengguna layanan gojek," kata Michael, Kamis, 11 Juni 2020.

Michael menuturkan, Tim gojek telah menyelesaikan kejadian tersebut, di mana pelanggan telah menerima beberapa pesanan dari akun lain.

 BREAKING NEWS Dapat Order Fiktif Sampai 100 Kali, Pemred Teknokra Unila Lapor Polda Lampung

 Anak Wakil Wali Kota Ditangkap Polisi karena Bawa 0,3 Gram Ganja dalam Kotak Rokok

 Polsek Panjang Amankan 2 Pelaku Pengeroyokan di Rumahnya Masing-masing

 Jelang Pilwakot Bandar Lampung 2020, Golkar Mulai Panaskan Mesin Partai

"Kemudian, gojek telah memblokir akun dan mem-blacklist perangkat yang digunakan oleh akun pelaku. Kami telah mengimbau korban, sebagai pelanggan yang merasa dirugikan dengan kejadian ini untuk melapor ke kepolisian," terangnya.

"Untuk itu, gojek siap membantu memberikan informasi pendukung jika terdapat permintaan melalui pihak kepolisian berdasarkan laporan dari pelanggan," imbuhnya.

Michael pun mengingatkan kepada pengguna dan mitra gojek untuk tidak memberikan kode atau informasi rahasia apapun oleh pihak yang mengaku dari gojek.

"Kami mengajak segenap masyarakat untuk saling mengingatkan agar tidak memberikan kode apapun kepada siapapun, karena gojek dan mitra tidak pernah meminta kode apapun lewat cara apapun," tandasnya.

Polda Selidiki

Didampingi oleh LBH Bandar Lampung, Pimum dan Pimred Teknokra Unila baru melakukan pengaduan.

Dapat orderan fiktif ojek online 100 kali lebih, Pimpinan Redaksi Teknokra Unila ngadu ke Polda Lampung. Pimpinan Redaksi Teknokra, Mitha Setiani Asih mengatakan teror orderan bodong ini bermula akun ojek online diponsel pintarnya diretas oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Kodri Ubaidilah, Kepala Duvisi Advokasi LBH Bandar Lampung mengatakan pihaknya sangat mengutuk adanya bentuk intimidasi yang melarang adanya kegiatan diskusi mahasiswa.

"Terhadap laporan dugaan tindak pidana pengancaman atau menakut-nakuti serta peretasan akun ojek online ke Cyber Crime Ditkrimsus Polda Lampung ini jadi pengaduan," ungkapnya, Kamis 11 Juni 2020.

Kata Kodri, dalam kaitannya menakut nakuti Polda Lampung masih berkonsultasi kepada ahli ITE.

"Dan kemudian unsur ini harus memenuhi UU serta syarat psikolog atau psikiater, dan pengaduan sudah dikirim ke Polda tinggal kita tunggu tindak lanjutnya," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved