Tribun Pringsewu

Pemkab Pringsewu Diminta Bina Pengrajin Gula Aren di Pekon Banjarejo 

Peninjauan ini terkait aspirasi warga Pekon Banjarejo yang menginginkan lahan disposal Bendungan Way Sekampung ditanami pohon aren

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni
TRIBUN LAMPUNG/R DIDIK BUDIAWAN
PRODUKSI AREN - Sekretaris Komisi II DPRD Anton Subagiyo, didampingi Kepala Diskoperindag Masykur beserta jajaran meninjau tempat produksi gula aren masyarakat Pekon Banjarejo,Kecamatan Banyumas, Selasa (16/6). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Sekretaris Komisi II DPRD Pringsewu Anton Subagiyo bersama Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Masykur, didampingi Kabid Perindustrian Sulis beserta jajaran terjun langsung ke masyarakat penghasil gula aren Pekon Banjarejo, Selasa (16/6).

Peninjauan ini terkait aspirasi warga Pekon Banjarejo yang menginginkan lahan disposal Bendungan Way Sekampung di Pekon Banjarejo, Kecamatan Banyumas, Pringsewu ditanami pohon aren.

Dalam peninjauan itu Anton Subagyo mengatakan, selama ini masyarakat Banjarejo belum pernah membentuk kelompok dan masih sendiri-sendiri.

Pendapatan Pringsewu Turun Rp 8 Miliar Akibat Covid-19

Karena itu, Anton meminta Diskoperindag dapat melakukan pembinaan dengan membentuk kelompok.

Harapannya, pendampingan tersebut dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan tetap menjaga keaslian gula aren tersebut. "Pastikan di sini (Banjarejo) sebagai pilot project gula aren," katanya.

Dalam peninjauan itu, Marlan (51), warga pekon setempat mengatakan, pohon aren bisa menjadi bahan baku pembuatan gula aren dengan cara menyadap nira.

"Zaman dulu menderes tidak jauh, dari bantaran sungai sampai bendungan ada pohon aren juga," katanya, Selasa (16/6)

Namun, menurut Marlan, kini kawasan itu menjadi tempat genangan bendungan. Marlan menambahkan, dulu di kawasan itu dirinya bisa menghasilkan gula aren sebanyak 10 kg.

Pringsewu Raih WTP Lima Kali Berturut-turut

Tapi dengan kondisi sekarang ini, jumlah pohon aren berkurang, dan memberi dampak ikut berkurangnya penghasilan masyarakat.

Sementara itu, Wajiono (77), warga pekon, juga mengaku telah mengolah nira aren sejak tahun 1965. Dia juga menginginkan dukungan pemerintah dengan penanaman pohon aren di wilayah konservasi.

Bentuk Kelompok

Kepala Diskoperindag Pringsewu Masykur menyarankan agar pengrajin gula aren membentuk kelompok. Kemudian, menurutnya, anggota kelompok harus komit dengan kelompoknya tersebut.

Terkait gula merah, sejauh ini sangat susah mencari gula merah asli. Pasalnya, di pasaran banyak ditemukan gula merah rafinasi.

Karena itu, Masykur menyarankan agar UKM berinisiatif membuat perizinan.

Keberadaan izin tersebut akan menolong UKM, karena perizinan sudah jelas mencantumkan komposisi bahan pembuatan gula merah.

Dengan langkah itu konsumen tidak lagi khawatir membeli gula merah. Selain itu, konsumen juga tidak waswas apakah gula itu rafinasi atau bukan.

"Ketika membuat izin sudah pasti ada tes dari Dinas Kesehatan, jadi kita tidak membohongi konsumen," ungkapnya.(dik)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved