Gantung Diri di Bandar Lampung

Berkali-kali Mau Akhiri Hidup, Pemuda Kaliawi Tewas Gantung Diri Pernah Terjun ke Sumur

AP (34), pemuda yang ditemukan tewas gantung diri, ternyata mengidap gangguan jiwa.

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Babinsa Kaliawi
Kediaman AP di Jalan Raden Fatah, Gang Pancajaya, RT 14 Lingkungan 2, Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, didatangi petugas dan warga, Rabu (24/6/2020). AP ditemukan tergantung di kamar mandi rumahnya, Rabu sore. 

Hs pun membeberkan kronologi penemuan anaknya.

Sore itu, sekitar pukul 17.30 WIB, Hs baru pulang kerja.

Setiba di rumah, ia mendapati pintu depan dalam kondisi tertutup.

Padahal, biasanya pintu depan rumah selalu terbuka.

Setelah ia berkali-kali mengetuk, tidak ada yang membukakan pintu.

Hs pun mencoba masuk melalui pintu samping.

"Iya, saya mencoba melalui pintu samping untuk masuk ke dalam rumah," ujar Hs saat ditemui Tribunlampung.co.id di kediamannya, Rabu (24/6/2020) malam.

Suasana rumah duka di Jalan Raden Fatah, Gang Pancajaya, RT 14 Lingkungan 2, Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Rabu (24/6/2020) malam. AP ditemukan ayahnya tergantung di kamar mandi rumahnya.
Suasana rumah duka di Jalan Raden Fatah, Gang Pancajaya, RT 14 Lingkungan 2, Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Rabu (24/6/2020) malam. AP ditemukan ayahnya tergantung di kamar mandi rumahnya. (Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah)

Menurut Hs, pintu samping rumahnya biasanya tidak pernah dikunci.

"Karena kan kalo masukin motor lewat situ memang. Saya gedor-gedor nggak keluar-keluar, makanya saya lewat samping untuk masuk," katanya.

Sesudah masuk ke dalam rumah, Hs tidak mendapati AP.

Ia juga tidak ditemukan di kamarnya.

"Terus masuk ke kamar yang kedua nggak ada. Ke kamar adeknya juga nggak ada. Di mana pikir saya," kata Hasan.

Kemudian Hs mengecek kamar mandi.

Di sanalah ia menemukan anaknya dalam kondisi meregang nyawa.

"Terus saya langsung teriak keluar, manggil orang. Tolong dulu. Kenapa kata orang. Terus dia masuk. Saya bilang ayo gotong. Tapi dia nggak mau. Nggak berani megang karena takut kesalahan juga," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved