Kasus Corona di Lampung
Kisah Keluarga di Lampung Sembuh Covid-19, Berharap Tidak Dikucilkan Masyarakat
Bukan tanpa beban menjalani hari-harinya usai dinyatakan positif covid-19 bersama suaminya dan juga anak perempuannya.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Di tengah situasi global yang kurang menguntungkan akibat pandemi Covid-19 ini, tentu tidak ada orang yang mau terpapar virus.
Setidaknya itu yang diungkap Jovita, seorang ibu muda yang terkonfirmasi positif Covid-19 bersama suami dan anaknya.
Perempuan 31 tahun ini dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari tempatnya menjalani perawatan dan isolasi di Rumah Sakit Bandar Negara Husada, Kota Baru, Lampung Selatan 25 Juni 2020 lalu.
Namun bukan tanpa beban menjalani hari-harinya usai dinyatakan positif covid-19 bersama suaminya Beni (44) dan juga anak perempuannya Adelita (12).
"Masyarakat melihat kami sekeluarga seperti membawa bencana bagi mereka semua. Orang menggunjing kami padahal siapa yang mau terkena Covid," tuturnya berbagi kisah kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (1/7/2020) siang.
Bahkan ibu dua anak ini merasa dijauhi tetangganya yang telah mengetahui jika mereka positif Covid.
• Sekeluarga Pasien Covid-19 di Lampung Sembuh, Termasuk Bayi 5 Bulan
• Mayat Anonim Laki-laki Ditemukan di Perairan Kuala Teladas Tuba, Berikut Ciri-cirinya
• Tiang Listrik di Pinggir Flyover Belum Dipindahkan, Dua Kios Warga Merugi
"Itu keluarga kena covid semua awas jangan berhubungan sama keluarga mereka, kata masyarakat. Apa nggak sakit (dibilang begitu)," imbuh perempuan berjilbab itu.
Diakuinya, ia bersama suami dan anaknya Adelita dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG) karena sehat-sehat saja namun hasil swab positif.
22 Juni 2020 keluarga ini termasuk bayi perempuannya Keyra yang masih 5 bulan dibawa ke RSBNH oleh tim gugus tugas.
"Adek (Keyra) negatif (swabnya). Itu kan adek aja negatif padahal deket sama saya," beber Jovita.
Keyra dibawa ke RSBNH juga karena masih membutuhkan ASI dari ibunya dan secara medis dianggap kontak erat dengan pasien positif sehingga dirawat bersama sang ibu.
Dia berharap masyarakat paham bahwa penularan Covid-19 tidak semudah itu selama mematuhi anjuran protokol kesehatan.
"Saya nggak pernah lepas masker sama cuci tangan kalau mau pegang adek. Alhamdulilah dia nggak tertular," kata Jovita.
Bahkan saat mendapatkan perawatan di RSBNH, ia mengaku semakin teredukasi bahwa covid tidak bakal menular selama rajin pakai masker.
"Ya karena nularnya dari air liur orang yang terkena covid. Sehingga pendapat orang tentang covid yang nggak bener sangat membuat kami sekeluarga seolah-olah orang yang harus dijauhi. Coba kalau keluarga mereka yang terpapar gimana perasaannya," tuturnya.