Lakalantas di Lampung Selatan
Duka Ayah Korban Lakalantas Bus di Jalan Menuju Pantai di Lamsel, Wisnu: Saya Ikhlas
Suasana duka mengiringi pelepasan jenazah Heldany Bintang Alwisyah, korban lakalantas bus di Desa Klawi, Lampung Selatan.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Suasana duka mengiringi pelepasan jenazah Heldany Bintang Alwisyah, korban lakalantas bus di Desa Klawi, Lampung Selatan.
Ratusan pelayat dari rekan, tetangga, dan kerabat terlihat memanjatkan doa mengiringi kepergian terakhir siswa kelas 11 SMAN 1 Metro tersebut.
Belasan papan bunga juga tampak menghiasi rumah korban yang hanya berjarak meteran dari pasar tempel Wonosari.
Jenazah dilepas dari rumah duka, Desa Wonosari, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (2/7/2020) sekira pukul 09.08 WIB.
Alwi, sapaan akrab almarhum, merupakan putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Wisnu Heli Andoko dan Lusia Ari Sumirat.
Dengan wajah haru, ayah korban mencoba mengenang keseharian almarhum, saat bercerita dengan Tribun Lampung selepas pemakaman.
• Kepala SMAN 1 Metro Pastikan Siswanya Tewas karena Lakalantas di Lamsel, Bukan Kegiatan Sekolah
• BREAKING NEWS Dimakamkan Hari Ini, Siswa SMAN 1 Metro Korban Lakalantas Sosok Mudah Bergaul
• Duka Mendalam Orangtua Siswa SMAN 1 Metro Tewas Lakalantas di Bakauheni, Wisnu: Awalnya Gak Percaya
• Jalan Sempit dan Curam, Polisi Kesulitan Evakuasi Mobil Masuk Jurang di Minang Rua
"Orangnya banyak di rumah. Paling main futsal atau main dengan ponakannya. Sesekali mancing di Dam Raman. Itu saja, enggak pernah macam-macam," tuturnya sembari tertunduk lesu.
Tiga hari yang lalu, Alwi izin kepada kedua orangtuanya untuk melepas penat ke Pantai Minang Rua bersama teman sepermainan, setelah berbulan-bulan berada di rumah akibat kebijakan pandemi Covid-19.
"Sebenarnya agak berat kemarin beri izin. Entah firasat apa gimana. Tapi kita pun kasihan, karena dia bosan di rumah. Enggak ke mana-ke mana. Belajar juga di rumah," kenangnya.
Tepat pukul 10.00 WIB, Rabu (1/7/2020), Alwi berpamitan dengan kedua orangtuanya.
Ia bergegas menemui 18 rekannya, kemudian menaiki Bus Permata Hati BE 2694 GG yang disewa secara swadaya.
Setengah jam sebelum azan magrib, telepon Lusia Ari Sumirat berdering dari panggilan tak dikenal.
Suara diujung telepon menyatakan anaknya menjadi korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
"Awalnya kami tidak percaya," cerita Wisnu.
Sang penelepon kemudian meminta nomor WhatsApp untuk meyakinkan agar bisa melihat video.
Duka Keluarga Korban Bus Masuk Jurang di Lamsel: Saya Ikhlas, Tuhan Punya Tujuan Lain |
![]() |
---|
Kepala SMAN 1 Metro Pastikan Siswanya Tewas karena Lakalantas di Lamsel, Bukan Kegiatan Sekolah |
![]() |
---|
Sebelum Anaknya Tewas Kecelakaan, Wisnu Sempat Bertemu Ular Kobra |
![]() |
---|
Jalan Sempit dan Curam, Polisi Kesulitan Evakuasi Mobil Masuk Jurang di Minang Rua |
![]() |
---|
VIDEO Siswa SMAN 1 Metro Korban Lakalantas Dimakamkan Hari Ini |
![]() |
---|