Cegah DBD, 160 Rumah di Sukamenanti Kedaton Di-fogging

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Untuk mencegah berkembangnya demam berdarah dengue (DBD), petugas melakukan pengasapan atau fogging di 160 rumah yang ada di Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Jumat (3/7/2020).

Fogging dilakukan oleh perangkat pemerintahan setempat bersama petugas puskesmas.

Lurah Sukamenanti Iryazima mengatakan, pengasapan dilakukan untuk mencegah penambahan pasien DBD.

Pasalnya, sudah ada dua warga setempat terjangkit penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Fogging kami lakukan di sekitar radius rumah warga yang sudah terkena DBD. Jadi total kami fogging di 160 rumah," ujar Iryazima.

• Antisipasi DBD, Poliklinik Polres dan Diskes Lampung Tengah Fogging Rumah Dinas

• Hingga Juni 2020 Ada 748 Kasus DBD di Bandar Lampung, Masuk 3 Besar Pesebaran Terbanyak se-Lampung

• Jadi Kurir Sabu 41 Kg asal Aceh, Warga Bandar Lampung Dituntut Hukuman Mati

• Janda di Pringsewu Kaget Ada Pria Masuk Kamarnya Tengah Malam

Iryazima menyebut dua orang yang terjangkit DBD merupakan warga RT 05 Lk II dan warga RT 02 Lk II.

"Tahun ini ada dua warga kami terjangkit DBD. Makanya kami lakukan pengasapan agar warga lainnya tidak ikut terjangkit," katanya.

Camat Kedaton Febriana menambahkan, fogging massal dilakukan atas perintah Wali Kota Bandar Lampung Herman HN.

"Walaupun di sekitar rumah warga tidak ada kasus DBD, tetap bisa dilakukan fogging dengan cara melakukan pengajuan terlebih dahulu ke puskesmas terdekat," katanya.

Selain pengasapan, Febriana meminta warga tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan di sekitar rumah.

Terlebih lagi, di musim penghujan seperti saat ini banyak nyamuk bersarang di tempat lembap dan tergenang air.

"Jaga pola hidup sehat, perbanyak makan buah dan sayur. Sekarang lagi musim hujan, jadi perhatikan juga peralatan di sekitar rumah supaya tidak menjadi sarang nyamuk," jelasnya.

Pengelola program DBD Puskesmas Kedaton Desi Efrida menyatakan, tahun ini pihak puskesmas mencatat lima kasus DBD di Kelurahan Sukamenanti.

Namun jumlah tersebut diyakini lebih rendah dari kasus DBD tahun 2019 lalu.

"Tahun ini lebih sedikit warga yang terjangkit. Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan," katanya.