Pilkada Bandar Lampung 2020
KPU Bandar Lampung Verifikasi 90.889 Berkas Dukungan Bacalon Perseorangan
Sesuai dengan PKPU Nomor 5 Tahun 2020 pelaksanaan verifikasi faktual dimulai 24 juni hingga 12 Juli 2020.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
"Kurang lebih 30 ribu yang sudah diverifikasi faktual, ribuan berkas dari masing-masing dukungannya dinyatakan TMS,” ungkap Ketua Bawaslu Bandar Lampung Chandrawansah.
Chandra mengungkapkan, banyak faktor berkas dukungan sehingga dinyatakan TMS.
Diantaranya, ada dukungan ASN, KTP Ganda, penyelenggara pemilu, orang meninggal, hingga alamat yang sulit ditemui.
"Ini yang kita pertanyakan kenapa banyak warga tidak mendukung sama sekali dan bahkan KTP-nya masuk dalam dukungan, ada ASN, penyelenggara, sampai orang meninggal pun ada," bebernya.
Diketahui, berdasarkan PKPU Nomor 16 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020, jumlah minimal dukungan perseorangan bakal calon Pilkada 2020 di Kota Bandar Lampung sebanyak 47.864 dukungan.
Heboh Pria di Lampung Sudah Meninggal Dukung Balon Wali Kota, Istri Kaget
Temuan berkas dukungan calon wali kota Bandar Lampung milik orang yang sudah meninggal ternyata bukan saja mengejutkan tim verifikasi dan Badan Pengawas Pemilu.
Istri dari warga yang sudah meninggal, Kurniawati, juga kaget bukan kepalang.
Kurniawati, warga Kelurahan Bumi Raya, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, mengaku tidak tahu-menahu terkait dukungan itu.
Menurutnya, sang suami, Syarif, sudah meninggal sejak Juli 2018.
Dukungan milik orang yang sudah meninggal ini ditemukan saat tim verifikator dan panwas kelurahan melakukan verifikasi faktual di Kelurahan Bumi Raya, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

Tak pelak, temuan itu membuat heboh.
Mereka tidak saja mengecek dukungan itu ke RT dan keluarga, namun juga mendatangi makam almarhum Syarif.
"Iya kagetlah, namanya kita gak tahu. Orangnya sudah meninggal lama," kata Kurniawati saat ditemui Tribunlampung.co.id di kediamannya, Rabu (8/7/2020).
Ia menuturkan, suaminya merupakan warga sipil biasa yang sehari-hari bekerja sebagai buruh.