Tribun Bandar Lampung

Cerita Dosen di Lampung Budidayakan Ikan Lewat Budidamber, Bisa Panen Ikan Sekaligus Sayur

Ia mengatakan mengawali budidaya ikan dalam ember ini sejak tahun 2015 silam, kemudian ia lanjutkan dengan penelitian.

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hardi
Juli Nursandi dan Istri Musdalifah di lokasi Budidamber miliknya. Cerita Dosen di Lampung Budidayakan Ikan Lewat Budidamber, Bisa Panen Ikan Sekaligus Sayur 

"Nyimpen ikannya dimana, ya di ember dalam keadaan segar," tambah Juli.

Modal awal yang butuhkan untuk satu ember kurang lebih 120 ribu sampai 150 ribu.

Hal tersebut sudah termasuk bibit, ember, arang dan cup gelas, kemudian pakan ikan sampai panen.

Dalam satu ember yang menampung air sebanyak 60 liter, ia mengatakan dapat menghasilkan ikan tiga sampai dengan enam kilogram.

Tergantung sudah biasa memelihara ikan atau belum, jika pemula biasanya sisanya hanya 40 sampai 50 persen dari bibit.

Tetapi untuk orang yang sudah biasa memelihara ikan bisa 90 persen ikan yang hidup.

Selama proses ini ia mengaku tidak mengalami hambatan, kemudian lanjut dia pemilihan bibit ikan juga harus diperhatikan.

Memberi makan ikan juga tidak berlebihan karena sisa makanan dapat merusak kualitas air dan beracun.

"Contohnya ikan menggantung di permukaan kepalanya diatas dan ekor dibawah itu tandanya dibawah banyak kotoran," tambahnya.

Untuk budidaya ikan dalam ember ini ia mengatakan dapat juga menggunakan air PDAM akan tetapi kaporitnya harus dibuang terlebih dahulu.

"Tarok di ember dimakan selama enam sampai tujuh hari baru dimasukkan ikan. Air hujan pun bisa endapin dua hari baru dimasukkan ikan, air sumur apalagi," pungkasnya.

Sementara sang istri Musdalifah mengaku mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya.

Ia juga ikut serta dalam pembuatan dan proses Budidamber yang dilakukan suaminya.

"Sebagai istri saya sangat mendukung apa yang dilakukan oleh suami, karena sangat bermanfaat. Kalo bapak lagi di kampus siang saya yang kasih makan, yang urus karena juga selama pandemi Covid-19 ini nggak ada kegiatan. Karena dagangan juga lagi ditutup,"pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved