RuKo-AJI Bandar Lampung Gelar Webinar Bahas Kopi dan Hutan

Selain itu, belum ada pengelolaan terintegrasi dari zona penyangga Bukit Barisan Selatan (BBS).

Semua ini membuat pengelolaan hutan belum berjalan dengan baik dan konflik kepentingan hutan tetap tidak tersentuh.

“Kami bekerja sama dengan AJI Bandar Lampung dalam penyelenggaraan webinar ini. Media massa dan para jurnalis diharapkan dapat menjadi penyambung ke sektor luar untuk mendukung kegiatan di zona penyangga TNBBS,” kata dia. 

Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho menambahkan, web seminar ini bagian dari peningkatan kapasitas bagi para jurnalis.

Jurnalis dituntut memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.

Hal tersebut dapat mendorong kualitas karya jurnalistik seorang jurnalis.

“Jurnalis mesti terus-menerus mengembangkan dirinya. Selain menambah pengetahuan, jurnalis juga dapat memperluas network (jaringan) melalui webinar tersebut,” ujar Hendry.

Selain AJI, RuKo menggandeng sejumlah lembaga, yakni Rainforest Alliance (RA) dan Kedutaan Belanda terkait dengan program SCALA-BBS (Sustainable Coffee Action in Landscape Bukit Barisan Selatan).

Web seminar ihwal lingkungan ini juga didukung oleh Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) dan Suara Kreativitas Mahasiswa (Sukma) Politeknik Negeri Lampung (Polinela).

Nantinya, webinar itu disiarkan langsung melalui akun Youtube AJI Bandar Lampung dan Teknokra.

Webinar perdana digelar pada Sabtu (11/7/2020) siang dengan tema “Peluang, Ancaman, Tantangan, dan Kekuatan Kopi Robusta Lampung menghadapi New Normal.”

Lalu tema kedua “Budi Daya Kopi Ramah Lingkungan di Kawasan Hutan Sosial di Lampung”, Sabtu (25/7/2020) pukul 13.00-15.00 WIB.

Webinar ketiga bertema “Pemanfaatan Energi Panas Bumi untuk Agribisnis” digelar Sabtu (1/8/2020) pukul 13.00-15.00 WIB.

Terakhir, webinar keempat soal “Kopi di Mata Milenial Lampung”, Sabtu (15/8/2020) pukul 13.00-15.00 WIB. (Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)