ABK Lampung Tewas di Kapal China
ABK Asal Lampung yang Tewas di Kapal China Baru Lulus SMK dan Belum Berkeluarga
Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, ternyata masih berstatus lajang alias belum berkeluarga.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Noval Andriansyah
Enggan Komentar
Keluarga besar anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal China, Hasan Afriadi (20), tengah menunggu kedatangan jenazah.
Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.
Ayah Hasan, Gunawan mengatakan, jika dirinya belum bisa memberikan komentar saat diwawancarai reporter Tribunlampung.co.id, lantaran masih menunggu kedatangan jenazah Hasan.
"Sebenarnya mungkin kalau mau tanya terkait anak saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut," katanya, Minggu (12/7/2020).
Gunawan pun meminta reporter Tribunlampung.co.id untuk mewawancarai pihak berwenang atas meninggalnya Hasan.
"Saya minta tolong, saya belum bisa memberi informasi lanjutan, silakan hubungi yang lain saja (pihak berwenang)," ucap Gunawan.
Tunggu Autopsi
Jenazah Hasan Apriadi (20), belum bisa dipulangkan ke Lampung karena masih menunggu hasil autopsi polisi.
Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Lampung Eko Heru Misgianto mengatakan, saat ini kepolisian sedang melakukan outopsi jenazah Hasan guna mengungkapkan kasus kematian ABK tersebut.
"Jadi sampai saat ini kami juga menunggu hasil autopsi dari kepolisian dan setelah itu baru bisa dipulangkan," kata Eko, Minggu (12/7/2020).
Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kata Eko, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Disnaker Pesisir Barat.
Termasuk juga melakukan komunikasi secara intens dengan pihak keluarga hingga kepala desa di tempat Hasan tinggal.
"Jadi nanti mereka (perusahaan) PT Mandiri Tunggal Bahari ini yang akan bertanggung jawab untuk proses kepulangan jenazah tersebut," katanya.
Terkait santunan kepada korban melalui keluarga, lanjut Eko, sudah seharusnya ada asuransi kematian dari pihak perusahaan.
Kalau Disnaker, jelas Eko, hanya mengawasi proses penempatan kerja.