Tribun Bandar Lampung

Mengenang Subki E Harun, Eks Wagub Lampung yang Wariskan Keteladanan dan Kejujuran

Subki E Harun mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Bandar Lampung, Jumat pukul 21.40 WIB.

Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Personel Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung membawa jenazah mantan Wagub Lampung Subki E Harun dari rumah duka di Jalan Kaca Piring, Rawa Laut, Pahoman, Bandar Lampung, Sabtu (11/7/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lampung kembali kehilangan tokoh terbaik.

Mantan Wakil Gubernur Lampung Subki Elyas Harun berpulang pada usia 83 tahun, Jumat (10/7/2020) malam.

Para kerabat, kolega, dan tokoh Lampung mengenangnya sebagai sosok yang sangat berjasa bagi Bumi Ruwa Jurai.

Subki E Harun mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Bandar Lampung, Jumat pukul 21.40 WIB.

Pria kelahiran Blambangan Umpu, Way Kanan, 24 Mei 1937, ini sudah cukup lama dirawat di RSUDAM karena sakit.

Sosok Mantan Wagub Lampung Subki Harun di Mata Nunik

Biodata Subki Elyas Harun, Eks Wagub Lampung dengan Segudang Jabatan

Gasak Motor dan Rokok, 2 Warga Sungkai Barat Diciduk Polisi

Brankas Kantor Pos di Bandar Lampung Digondol Maling

Mantan Wagub Lampung Subki E Harun wafat di RSUDAM, Jumat (10/7/2020) malam.
Mantan Wagub Lampung Subki E Harun wafat di RSUDAM, Jumat (10/7/2020) malam. (Ist)

Di rumah duka, Jalan Kaca Piring Nomor 6, Rawa Laut, Pahoman, Bandar Lampung, para pelayat silih berganti datang.

Papan-papan bunga ucapan belasungkawa berjejer di depan rumah duka.

Sabtu (11/7/2020) pagi menjelang siang, suasana haru menyelimuti rumah duka saat upacara pelepasan jenazah Subki berlangsung.

Dhani Mulya Subki, perwakilan keluarga, merasakan duka mendalam atas kepergian Subki.

"Banyak pelajaran dan keteladanan yang dicontohkan almarhum semasa hidupnya. Dengan rasa bangga, kami pihak keluarga dengan ini menyerahkan jenazah almarhum kepada pemerintah provinsi," tutur Dhani saat upacara pelepasan jenazah.

Seusai upacara pelepasan, jenazah Subki dibawa ke Masjid Al-Amin, Rawa Laut.

Beberapa personel Satuan Polisi Pamong Praja Lampung menggotong keranda jenazah Subki.

Keluarga, kolega, dan para pejabat pemerintah daerah di Lampung turut mengiringi.

Setelah disalatkan di masjid, jenazah dibawa ke pemakaman keluarga di Jalan Perwira, Rajabasa.

Almarhum Subki dimakamkan di lokasi yang sama dengan istri tercinta, Herminah.

Isak tangis keluarga dan para pelayat terdengar ketika petugas membacakan lantang riwayat hidup Subki.

"Sekilas hadir lagi setiap kenangan bersama Bapak Subki. Banyak hal yang dipelajari dari almarhum," ujar seorang pelayat.

Ketulusan

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi turut melayat ke rumah duka.

Ia datang dengan mengenakan baju koko biru, berpeci hitam, dan bermasker hijau.

Hadir juga Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto yang berpakaian serbacokelat dengan masker putih.

Arinal mengenang sosok Subki yang menempuh karier birokrat dari bawah.

"Tidak mudah meniti karier. Pesan yang mendalam bahwa bekerja adalah sebuah pengabdian. Dibutuhkan ketulusan dalam pengabdian serta kejujuran dalam tindakan," kata Arinal seusai upacara pelepasan jenazah.

Arinal pun mengajak keluarga dan para kolega mengikuti keteladanan Subki.

"Waktu saya jadi sekda (sekretaris daerah Provinsi Lampung), banyak hal yang saya ambil dari beliau. Saya pelajari dan akhirnya saya bisa," ujarnya.

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim juga berbelasungkawa atas berpulangnya Subki.

"Innalillahi wainna ilaihi roji'un. Lampung berduka, kehilangan salah satu tokoh pejuang pembangunan. Mantan Wakil Gubernur Bapak Subki E Harun. Dukacita mendalam," kata Nunik, sapaan akrabnya, di akun Instagram @mbak_nunik, Sabtu.

Di mata Nunik, Subki adalah pribadi yang ramah dan penuh semangat. Menurutnya, Subki memiliki cita-cita luhur, yakni mencerdaskan anak bangsa.

"Berdiskusi dengan beliau di beberapa kesempatan membuat saya terinspirasi untuk terus berkontribusi demi kemajuan daerah meski sekecil atau sebesar apa pun yang dapat dilakukan," tulis Nunik. "Selamat jalan, Bapak. Semoga kami bisa melanjutkan semangat perjuangan Bapak," sambungnya.

Perjalanan Subki

Subki meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan tujuh cucu.

Merujuk berbagai sumber, sarjana ekonomi lulusan Universitas Gadjah Mada ini tercatat dalam sejarah Lampung sebagai wakil gubernur era Gubernur Yasir Hadibroto dan Poedjono Pranyoto rentang 1980-1990.

Selain di eksekutif, Subki juga pernah berkecimpung di legislatif.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menjadi anggota DPR RI periode 1992-1997 dan 1997-1999.

Jauh sebelumnya, Subki pernah menjabat Direktur Utama Bank Lampung periode 1966-1970.

Di Pemprov Lampung, ia menjabat kepala Biro Perekonomian (1970-1972), Asisten I Bidang Pemerintahan (1972-1973), Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan (1973-1974), lalu Sekprov Lampung (1974-1980).

Subki juga tercatat sebagai penggagas dan perancang proposal pendirian 10 kabupaten dan kotamadya di Lampung.

Ia pernah menjadi Pejabat Sementara Bupati Lampung Selatan dan Lampung Tengah era Gubernur Sutiyoso.

Di bidang pendidikan, Subki pernah menjadi dosen sekaligus Wakil Dekan Universitas Sriwijaya Cabang Lampung, yang merupakan cikal bakal Universitas Lampung.

Ia menjadi Pembina Yayasan Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) serta Yayasan Padang Golf Sukarame.

Subki juga penggagas dan fasilitator pembangunan beberapa ikon penting. Mulai dari Dermaga Bakaheuni, Stadion Pahoman, GOR Saburai, hingga Islamic Center. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved