Duka Keluarga ABK asal Lampung Tewas di Kapal China

Diduga mengalami penyiksaan, Hasan meregang nyawa dalam pelayaran di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 188.

Dokumentasi Warga
Ucapan duka cita dari LHP Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat atas meninggalnya Hasan Apriadi (20). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Orangtua almarhum Hasan Apriadi, anak buah kapal (ABK) ikan berbendera China asal Lampung, mengaku sangat terpukul.

Diduga mengalami penyiksaan, Hasan meregang nyawa dalam pelayaran di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 188.

Gunawan Syukur, ayah Hasan, mengaku sangat terpukul atas musibah itu.

Warga Sukamaju, Desa Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat ini tidak menyangka akan kehilangan Hasan begitu cepat.

Gunawan menceritakan, komunikasi terakhir dengan anaknya sebelum almarhum Hasan berangkat berlayar.

Hasan Apriadi ABK Lampung Tewas di Kapal China Sudah Lama Ingin Berlayar

BREAKING NEWS Jenazah ABK asal Lampung Akan Diterbangkan dari Batam Senin Besok

Avanza Terjun Bebas, Bos Walet asal Sumsel Tewas di Tol Lampung

Jaksa KPK Terima Putusan Bupati Agung

Berkas Hasan Apriadi (20), warga Sukamaju, Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, yang tewas di kapal China.
Berkas Hasan Apriadi (20), warga Sukamaju, Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, yang tewas di kapal China. (Dokumentasi BP2MI Lampung)

Saat itu, kata Gunawan, anak sulungnya yang biasa disapa Yadi itu menelepon dari Bandara Soekarno-Hatta.

Saat itu Yadi mengabari jika dia akan berangkat ke Singapura untuk selanjutnya bekerja di kapal ikan berbendera China.

Setelah berlayar dengan kapal tersebut, tidak pernah ada lagi komunikasi antara keluarga dengan Hasan.

"Kami tidak tahu Yadi ini naik kapal apa dan nama perusahaan kapalnya apa. Dia memang sebelumnya telah minta izin untuk bekerja di kapal pada November 2019. Ia kemudian mengikuti pelatihan di Tegal sekitar 3 bulan," kata Benzar, paman almarhum, kepada Tribunlampung.co.id via telepon, Minggu (12/7/2020).

Keluarga baru mengetahui kabar kematian Hasan pada 2 Juli 2020.

Pihak kapal menghubungi perusahaan dan perusahaan penyalur mengabari pihak keluarga.

Sampai kemarin, jenazah masih di rumah sakit Bhayangkara Kepulauan Riau.

"Saat ini kami masih menunggu kepulangan jenazah anak kami. Kami menungu di rumah. Kami begitu kehilangannya," kata Gunawan lirih.

Hasan merupakan anak pertama dari lima bersaudara.

Ia lulus sekolah menengah kejuruan jurusan pelayaran sejak 2019 lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved