ABK Lampung Tewas di Kapal China
Besok, Jenazah ABK yang Tewas di Kapal Berbendera China Akan Dipulangkan ke Lampung
Jenazah Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, direncanakan pulang ke Lampung, Jumat (17/7/2020).
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jenazah Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, direncanakan pulang ke Lampung, Jumat (17/7/2020).
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Lampung, Ahmad Salabi mengungkapkan, rencananya jenazah ABK asal Pesisir Barat tersebut akan tiba di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, sekira pukul 14.00 WIB.
"Jadi besok (Jumat) jenazah itu dari Batam sampai pukul 14.00 WIB di Lampung, kemudian langsung dibawa ke rumah duka (di Pesisir Barat) naik ambulans," ujar Salabi, Kamis (16/7/2020).
Salabi mengatakan, BP2MI Lampung bersama instansi terkait seperti Disnaker, Dinas Sosial dan Polda Lampung, akan menyambut jenazah di bandara untuk kemudian mengantar ke rumah duka.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Lampung Eko Heru Misgianto membenarkan, kalau jenazah ABK tersebut akan dipulangkan Jumat.
"Alhamdulillah, besok (Jumat) jenazah (Hasan) bisa pulang ke Pesisir Barat, ini juga mintanya pihak keluarga," kata Eko.
• BREAKING NEWS Jenazah ABK asal Lampung Akan Diterbangkan dari Batam Senin Besok
• Tak Hanya Jenazah Hasan, 1 ABK Asal Pesisir Barat Juga Direncanakan Pulang ke Lampung
• Polisi Ringkus Penadah Motor Hasil Pembegalan di Sukoharjo Pringsewu
• UPDATE Corona di Lampung, Kasus Positif Bertambah 3 dan PDP Bertambah 1
Menurut Eko, pihak keluarga telah menunggu sejak lama.
Eko pun memastikan, pemeriksaan autopsi jenazah sudah selesai dan akan langsung dipulangkan ke Lampung.
Masih Autopsi
Sebelumnya diberitakan, masih dalam tahap penyelidikan, jenazah Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, belum bertolak ke Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan, saat ini, perkara yang menimpa Hasan Apriadi masih dalam tahap penyelidikan oleh Polda Kepulauan Riau (Kepri).
"Karena memang lokasi dari pada yurisdiksi penanganan perkara di wilayah Kepri, tentu kami menunggu bagaimana proses penyidikan yang ada di sana (Riau)," ungkapnya, Senin 13 Juli 2020.
Lanjutnya, pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian Kepri.
"Perkembangan lanjut bagaimana, nanti korban ini apabila sudah boleh dikembalikan untuk dimakamkan pihak keluarga," ucapnya.
Pandra mengatakan, saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kepri.
"Dari informasi Polda Kepri, sudah berhasil mengamankan tersangka," tukasnya.
Ditanya soal keterlibatan agensi yang menyalurkan korban, Pandra tak berkomentar banyak.
"Jadi semuanya bukan kami, Polda Lampung sifatnya bagaimana memfasilitasi terhadap kedatangan korban atau jenazah yang saat ini berada di Kepri," tegasnya.
Pandra menambahkan, Polda Lampung akan memberikan bantuan yang maksimal saat pemulangan jenazah korban.
"Kami harapkan bisa berikan bantuan semaksimal mungkin, sehingga jenazah akan sampai kepada pihak keluarga dengan tidak ada halangan apapun," tandasnya.
Baru Lulus SMK
Sebelumnya, Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, ternyata masih berstatus lajang alias belum berkeluarga.
Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.
Kerabat almarhum Benzar mengungkapkan, almarhum Hasan baru lulus SMK di Pesisir Barat pada Tahun 2019 atau setahun lalu.
Anak pertama dari 5 bersaudara itu, ditemukan Tewas pada 20 Juni 2020 di kapal berbendera China.
Namun, Benzar mengatakan, pihak keluarga baru mendapatkan kabar pada 2 Juli 2020.
"Karena mungkin kapal saat itu tengah berada di tengah laut dan tidak ada signal, baru sekitar 10 hari setelah meninggalnya Hasan, pihak kapal kemudian menghubungi perusahaan dan dari perusahaan mengabari pihak keluarga," jelas Benzar kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (12/7/2020).
Keluarga baru diberi informasi tanggal 2 Juli 2020 dan sampai saat ini jenazah Hasan masih di rumah sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.
Kronologi kejadian Hasan meninggal dunia, sambungnya, sudah dijelaskan pihak agen kepada ayah almarhum, Gunawan Syukur.
Anak pertama dari 5 bersaudara ini biasa disapa di keluarganya dengan panggilan Yadi.
"Jadi Yadi ini meminta izin ke orangtuanya untuk bekerja di kapal pada November 2019 dan melakukan pelatihan di Tegal sekitar 2 bulan. Lalu 1 Januari 2020 naik kapal lewat Singapura," jelasnya.
Namun, orangtua Hasan mengaku tidak tahu apa nama kapal dan nama perusahaan kapal yang menjadikan Hasan sebagai ABK.
"Keluarga tahunya hanya nama agen yang memberangkatkan, dan setelah korban pergi berlayar pada 1 Januari 2020, keluarga mengatakan tidak ada lagi komunikasi dengan korban."
"Terakhir orangtuanya komunikasi dengan korban sebelum dia berangkat berlayar (masih di Bandara Soekarno Hatta). Setelah pergi berlayar tidak ada komunikasi lagi," paparnya.
Pihak keluarga sendiri memilih menunggu kepulangan pria kelahiran 9 April 2000 itu di Pesisir Barat.
"Orangtua menunggu kepulangan jenazah di rumah," tambah dia.
Enggan Komentar
Keluarga besar anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal China, Hasan Apriadi (20), tengah menunggu kedatangan jenazah.
Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.
Ayah Hasan, Gunawan mengatakan, jika dirinya belum bisa memberikan komentar saat diwawancarai reporter Tribunlampung.co.id, lantaran masih menunggu kedatangan jenazah Hasan.
"Sebenarnya mungkin kalau mau tanya terkait anak saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut," katanya, Minggu (12/7/2020).
Gunawan pun meminta reporter Tribunlampung.co.id untuk mewawancarai pihak berwenang atas meninggalnya Hasan.
"Saya minta tolong, saya belum bisa memberi informasi lanjutan, silakan hubungi yang lain saja (pihak berwenang)," ucap Gunawan.
Tunggu Autopsi
Jenazah Hasan Apriadi (20), belum bisa dipulangkan ke Lampung karena masih menunggu hasil autopsi polisi.
Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Lampung Eko Heru Misgianto mengatakan, saat ini kepolisian sedang melakukan outopsi jenazah Hasan guna mengungkapkan kasus kematian ABK tersebut.
"Jadi sampai saat ini kami juga menunggu hasil autopsi dari kepolisian dan setelah itu baru bisa dipulangkan," kata Eko, Minggu (12/7/2020).
Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kata Eko, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Disnaker Pesisir Barat.
Termasuk juga melakukan komunikasi secara intens dengan pihak keluarga hingga kepala desa di tempat Hasan tinggal.
"Jadi nanti mereka (perusahaan) PT Mandiri Tunggal Bahari ini yang akan bertanggung jawab untuk proses kepulangan jenazah tersebut," katanya.
Terkait santunan kepada korban melalui keluarga, lanjut Eko, sudah seharusnya ada asuransi kematian dari pihak perusahaan.
Kalau Disnaker, jelas Eko, hanya mengawasi proses penempatan kerja.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Disnaker baik provinsi maupun Pesisir Barat.
"Karena jenazah ini kan akan dibawa ke Pesisir Barat, kalau rencananya pulang kita selalu berkoordinasi dengan Disnaker," katanya.
1 ABK Sehat Ikut Pulang
Seorang anak buah kapal (ABK) di kapal China, yang dalam kondisi sehat, diperkirakan juga akan pulang ke Lampung bersama dengan jenazah Hasan.
Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.
Peratin Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Benzar mengungkapkan, selain almarhum Hasan Apriadi, ada juga seorang warga Pesisir Barat bernama Agus Setiawan yang turut menjadi ABK dalam pelayaran yang sama dengan Hasan.
"Ada temannya satu dalam keadaan sehat, mungkin mau pulang, satu kapal (dengan almarhum Hasan)," ungkap Benzar kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (12/7/2020).
Saat ini, kata Benzar, Agus Setiawan berada di Kepulauan Riau.
Usia Agus sendiri, menurut Benzar lebih tua dibandingkan Hasan.
"Usianya di atasnya setingkat kalau tidak salah," kata dia.
"Harapan kami minta dengan perusahaan agar Agus juga dipulangkan," tambahnya.
Termasuk, lanjut Benzar, mengenai jenazah Hasan agar secepatnya sampai di Pesisir Barat.
"Itu betul-betul harapan. Kami ini (rasanya) susah menunggu pagi, kalau susah menunggu pagi itu tahu sendiri lah bagaimana hati kami," tuturnya.
Namun demikian, terus Benzar, diakuinya pihak keluarga sudah ikhlas atas apa yang menimpa Hasan.
"Ya ikhlas, mau bagaimana. Kita memang diharuskan untuk ikhlas dan nggak mau berburuk sangka sama Allah," kata Benzar.
Ditanya lebih jauh mengenai pekerjaan orangtua Hasan, Benzar mengungkap sebagai petani.
"Orangtua Hasan bekerja sebagai petani, Hasan sendiri memang ingin mencari pengalaman kerja di luar dengan berlayar," tandasnya.
Terbang ke Batam
Jenazah Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang tewas di kapal berbendera China, sampai saat ini masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.
Hasan adalah warga Sukamaju, Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, Lampung.
Peratin Pekon Rawas Benzar mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan perusahaan yang menaungi Hasan.
Pihak perusahaan tengah mengurus kepulangan jenazah Hasan.
"Informasi yang kita terima dari perusahaan, besok (13 Juli 2020) mereka sudah terbang ke Batam untuk memulangkan jenazah. Itu yang jelasnya," terang pria yang juga paman Hasan ini kepada Tribunlampung.co.id melalui sambungan telepon, Minggu 12/7/2020) siang.
Sampai saat ini pihaknya masih menunggu kepastian kepulangan jenazah pemuda 20 tahun tersebut ke kampung halamannya kembali.
Benzar mengatakan, perusahaan penyalur ini akan bertanggung jawab terhadap pemulangan jenazah Hasan.
"Perusahaannya yang memberi tahu kami terlebih dulu mengenai meninggalnya Hasan," paparnya.
Menurutnya, karena mungkin kapal saat itu tengah berada di tengah laut dan tidak ada sinyal, baru sekitar 10 hari setelah meninggalnya Hasan, pihak kapal kemudian menghubungi perusahaan.
"Kalau meninggalnya 20 Juni 2020. Dari perusahaan makanya terbang ke Batam karena mayatnya sudah bisa dipulangkan," jelas dia.
Dikarenakan saat ini masih masa pandemi Covid-19, pihak perusahaan juga sembari mengurus surat untuk keberangkatan mereka ke Batam.
"Kami masih menunggu perkembangannya bagaimana kalau mereka sudah ke Batam. Pada prinsipnya kami sekeluarga besar berharap secepatnya jenazah dipulangkan. Tidak ada nanti-nanti," tutur Benzar.
TONTON JUGA: