Dituding Tak Becus Urus Proyek Rumah Sakit, Kim Jong Un Marah dan Pecat Sejumlah Pejabat
Berita itu memicu spekulasi bahwa konstruksi rumah sakit terhambat akibat terbatasnya anggaran Korea Utara di tengah sanksi ketat yang mereka alami sa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kim Jong Un dilaporkan marah besar kepada para pejabatnya dan memecat oknumnya atas kecerobohan dalam proyek pembangunan rumah sakit andalan negara itu di Pyongyang.
Pemimpin tertinggi Korea Utara itu memerintahkan agar para pejabat yang bertanggung jawab atas proyek itu dipecat, demikian laporan pemerintah pada Senin (20/7/2020) sebagaimana dilansir media Perancis AFP.
Korea Utara diketahui telah lama menggunakan proyek infrastruktur raksasa untuk mencoba meningkatkan kredibilitas pemerintah.
Termasuk membangun perumahan di Pyongyang dan mengembangkan sektor pariwisata Wonsan-Kalma yang berkelanjutan.
Akan tetapi, para kritikus mengatakan, dalam pembangunan proyek infrastruktur tersebut, kecepatan waktu seringkali lebih diprioritaskan daripada kualitasnya.

• Korea Utara Hancurkan Kantor Penghubung dengan Korea Selatan
• Korea Utara Akan Bikin Korea Selatan Menderita
• Asal Usul Pendapatan Negara Korea Utara Dibongkar
Skema terbaru adalah RSU Pyongyang yang terletak di lokasi utama di seberang Sungai Taedong dari bukit Mansu, di mana patung raksasa pendiri Korea Utara Kim Il Sung dan putranya, Kim Jong Il (ayah dari Kim Jong Un) berada.
Penyelesaian proyek rumah sakit itu dijadwalkan pada 10 Oktober mendatang untuk menandai peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.
'Masalah serius'
Kim menyebut pembangunannya itu sebagai tugas penting untuk program kesehatan masyarakat Korea Utara ketika dia melakukan peletakan batu pertama Maret lalu.
Namun, setelah melakukan rapat singkat tentang perkembangan proyek selama kunjungannya ke situs proyek tersebut, Kim melihat adanya 'masalah serius', demikian ungkap kantor berita KCNA.
Kim dilaporkan mengatakan, "Komisi yang bertanggung jawab atas keuangan proyek ceroboh dalam perhitungan anggaran konstruksi."
Proyek itu dibangun demi 'kebaikan rakyat' tapi malah 'membebani' mereka dengan adanya kecerobohan tersebut.
Spekulasi terkait sanksi
Sejauh ini belum ada kabar lebih detil mengenai peristiwa tersebut.
Namun yang jelas, Kim memerintahkan Partai Buruh yang berkuasa untuk menyelidiki komite yang bertanggung jawab dan mengganti semua pejabatnya.
Laporan itu juga tidak memberi kapan tepatnya Kim melakukan kunjungan ke situs proyek.
Berita itu memicu spekulasi bahwa konstruksi rumah sakit terhambat akibat terbatasnya anggaran Korea Utara di tengah sanksi ketat yang mereka alami saat pandemi Covid-19.
Negara Korea Utara yang tertutup dan bersenjatakan nuklir dengan cepat menutup perbatasannya ketika virus pertama kali terdeteksi di negara tetangganya, China pada Januari silam.
Pemerintah Korea Utara juga langsung melakukan tindakan pengamanan yang ketat.
Melansir AFP, sampai saat ini, Pyongyang menegaskan belum memiliki satu pun kasus infeksi mau pun kematian akibat wabah Covid-19 meski pun virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 14,3 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 601.000.

Kemunculan terakhir
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Kim Jong Un muncul terakhir kali di hadapan publik pada awal Juni lalu.
Muncul di tengah wabah virus corona, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu tampak sumringah dan bersemangat.
Dalam foto yang dirilis media pemerintah saat tengah memimpin rapat politbiro Partai Buruh tersebut, Kim juga tampak menerapkan social distancing.
Itulah kemunculan perdana Kim dalam beberapa pekan terakhir, menyusul isu meninggalnya orang nomor satu di Korut tersebut.
Tak memakai masker
Kim Jong Un tampak duduk dengan jarak sekitar dua meter dari stafnya yang lain dalam pertemuan di Pyongyang.
Dilansir Sky News, Senin (8/6/2020), tampak dia duduk di meja bundar dikelilingi petinggi senior Korea Utara, seperti Choe Ryong Hae dan Pak Pong Ju.
Sementara diberitakan Daily Mirror, sang pemimpin tertinggi menerapkan social distancing, tetapi para pejabatnya duduk berdekatan.
Mereka juga tidak memakai masker selama rapat dan sama sekali tak menyebut mengenai wabah virus corona, di tengah klaim mereka bahwa sama sekali tak mendapatkan kasus.

Foto yang diambil pada 7 Juni 2020 dan dirilis oleh media resmi pemerintah Korean Central News Agency (KCNA) pada 8 Juni 2020 ini memperlihakan senyum lebar Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat memimpin meeting ke-13 Political Bureau. (STR/KCNA VIA KNS/AFP)
Pengembangan ekonomi
"Rapat itu mendiskusikan isu krusial mengenai pengembangan ekonomi mandiri dan meningkatkan standar hidup orang banyak," ujar media pemerintah.
Ini adalah kemunculan perdana Kim setelah dia absen selama setidaknya dua pekan setelah dia memimpin rapat militer, yang membahas "pencegahan perang nuklir".
Pada pertengahan April, dia sempat menghilang cukup lama, sekitar 20 hari, dengan terakhir dia memimpin rapat Partai Buruh pada 11 April.
Rumor tentang kondisi Kim
Publik mulai menyorotinya ketika dia absen pada Hari Matahari, yaitu peringatan kelahiran kakek sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.
Selama hampir tiga pekan absen itu, rumor mengenai kondisi kesehatan suami Ri Sol Ju mulai mengemuka, di mana dia disebutkan sempat parah.
Media yang dikelola pembelot Korea Utara menyatakan, Kim Jong Un mengalami kondisi parah setelah menjalani operasi kardiovaskular (jantung).
Kemudian, ada juga laporan yang menyatakan dia telah meninggal, dengan Kim Yo Jong, adik sekaligus penasihatnya, berpeluang menjadi penerusnya.
Ilmu Menghilang
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com menyusul rumor kondisi Kim Jong Un, sebuah ilmu menghilang atau ilmu Chukjibeop menjadi perbincangan hangat publik.
Diketahui ilmu Chukjibeop adalah ilmu menghilang yang dimiliki keluarga Kim Jong Un, Pemimpin Tertinggi Korea Utara.
Sampai saat ini diyakini, keluarga Kim Jong Un punya kemampuan menghilang, benarkah demikian?
Bisa dikatakan bahwa Korea Utara adalah salah satu negara unik soal memiliki aturan dan kehidupannya sendiri.
Sering kali aturan yang diterapkan di sana juga kehidupan yang dijalani masyarakatnya sulit untuk dimengerti oleh masyarakat dunia.
Ada salah satu kepercayaan pemerintah Korea Utara, atau tepatnya keluarga Kim, yang telah lama diindoktrinasi ke dalam masyarakat Korea, berkaitan dengan ruang dan waktu.
Adalah metode 'Chukjibeop', yang dalam budaya Korea Utara adalah cara melipat ruang dan bepergian dalam waktu.
'Chukjibeop' dipercaya sebagai semacam kemampuan 'magis' keluarga Kim, mirip dengan kecepatan supranatural atau teleportasi.
Namun, kepercayaan yang telah lama ada dalam masyarakat Korea Utara ini terpaksa dibantah, diungkap kebenarannya oleh 'orang dalam'.
Itu semua gara-gara kehebohan yang terjadi karena 'menghilangnya' Kim Jong-un beberapa waktu lalu.
Bagaimana kebenaran dari 'Chukjibeop'?
Melansir Express.co.uk (22/5/2020), Sebuah surat kabar resmi Korea Utara mengkonfirmasi bahwa para pemimpin rezim tidak dapat secara ajaib membengkokkan waktu dan ruang, seperti yang sebelumnya diklaim selama masa pemerintahan KIm Jong-un dan mantan pemimpin Kim Jong-il.
Ini merupakan pernyataan yang kuat, yang menunjukkan bahwa Korea Utara berusaha menjauhkan diri dari mitos tentang para pemimpin mereka.
Surat kabar Rodong Sinmun menolak anggapan bahwa keluarga Kim adalah penguasa 'chukjibeop'.
Outlet media sekarang telah mengungkapkan bahwa secara realistis, seseorang tidak dapat tiba-tiba menghilang dan muncul kembali dengan melipat ruang.
Seorang pejabat dari kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan, "Tampaknya lebih menekankan patriotisme dan cinta kepada rakyat daripada mistifikasi para pemimpin."
Kim sebelumnya mengatakan dia sekarang fokus pada berbagi 'penampilan' yang lebih jujur dengan bangsanya, mengungkapkan didi 'manusiawinya'.
Dia mengatakan kepada media pemerintah: "Membayangkan aktivitas revolusioner dan penampilan pemimpin akan menghasilkan peliputan kebenaran.
"Loyalitas absolut akan muncul ketika (mereka) terpesona oleh pemimpin secara manusiawi dan bersama-sama," tambah Kim.
Kehadiran kembali Kim Jong-un di depan publik yang akhirnya seolah membantah berbagai rumor alasan pemimpin Korea Utara itu menghilang tak serta merta menghilangkan spekulasi publik.
Bahkan, di wilayah perbatasan Sino-Korea Utara perbincangan tentang kesehatan pemimpin tertinggi itu berlanjut.
Orang-orang Korea Utara sendiri tidak yakin dengan kehadiran diktator baru-baru ini untuk membuka pabrik pupuk di depan media nasional, karena diklaim bahwa pabrik itu belum selesai dan tidak bisa dioperasikan.
Ada beberapa yang bahkan percaya bahwa Kim memotret di acara tersebut, adalah badan ganda atau pengganti.
Rumor lain yang sudah mulai beredar adalah bahwa sang pemimpin memiliki masalah dengan kakinya.
"Orang-orang berspekulasi bahwa Kim Jong Un tidak dapat berjalan dengan baik sekarang karena dia mungkin mendapatkan operasi kaki karena beratnya," kata sumber itu.
Ada pula yang mengatakan bahwa dia mengendarai mobil selama upacara pembukaan karena dia tidak bisa berjalan dengan baik.
Sementara beberapa lainnya mengatakan bahwa dia berolahraga untuk menurunkan berat badan tetapi memaksakan dirinya dan harus beristirahat sejenak untuk beristirahat.
"Ada berbagai macam rumor," kata sumber terebut.
Di sisi lain, pihak berwenang belum menyebutkan atau mengatasi spekulasi seputar kesehatan Kim.
Sebuah sumber mengungkapkan kepada Daily NK, "Pendekatan umum tampaknya mengabaikan (rumor), tetapi mereka tetap mengancam hukuman berat bagi siapa pun yang melakukan panggilan telepon (internasional) di perbatasan Tiongkok-Korea Utara," jelasnya.
"Baru-baru ini, ada seseorang yang tertangkap membuat panggilan (internasional) di pegunungan," kata sumber itu.
"Seluruh keluarganya benar-benar takut bahwa pria itu akan dijadikan contoh," tambahnya.
Orang yang dimaksud adalah seorang pialang tunai yang ditangkap setelah tim pendeteksi sinyal menemukan dia melakukan panggilan.
Ada juga yang percaya bahwa klaim kesehatan Kim yang buruk telah diciptakan oleh pembelot negara rahasia.
Sebuah sumber yang berbasis di Provinsi Hamgyong Utara mengatakan kepada Daily NK.
"Setelah Kim Jong Un muncul kembali, orang-orang mulai mengatakan bahwa para pembelot di Korea Selatan adalah orang-orang yang pertama mulai menyebarkan desas-desus tentang kematiannya,"
Kim Jong Un Diduga Masih Hidup, Bersama Kroninya di Persembunyian Mewah dengan 2.000 Wanita Cantik
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan masih hidup, namun ia berada di tempat persembunyiannya dengan berbagai spekulasi.
Nah, spekulasi lain beredar, jika Kim Jong Un bersembunyi di tempat persembunyiannya yang mewah dalam waktu lama pasti ia membawa gundik-gundiknya.
Kim diduga sedang bersembunyi di kota pelabuhan Wonsan, Korea Utara.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kim Jong Un Marah dan Pecat Sejumlah Pejabatnya Gara-gara Kecerobohan dalam Proyek RS di Korut