Kasus Penipuan di Bandar Lampung
Tak hanya Mengaku TNI, Oknum Dosen Juga Mengaku Berpangkat Letkol Dinas di BAIS TNI
Penangkapan oknum perwira TNI gadungan ini dipimpin Pasi Lidpamfik Denpom II/3 Lampung Kapten Cpm Marjono.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Bersama istrinya, ZA membuat laporan dengan mengaku menjadi korban perampokan.
Dalam perampokan itu, pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu mengaku kehilangan uang sebesar Rp 100 juta.
Bahkan, istrinya tak tahu jika ZA sedang berpura-pura.
Pelaku Perampokan Ditangkap
Satu pelaku perampokan sekaligus pembunuhan seorang kasir pabrik pengolahan singkong di Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah, tiga tahun lalu, diciduk Tekab 308 Satreskrim Polres Lampung Tengah.
Pelaku berinisial JW (40) ditangkap di tempat persembunyiannya di Kampung Kebun Dalem, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 04.30 WIB.
Kepala Satreskrim Polres Lamteng Ajun Komisaris Yuda Wiranegara menerangkan, JW dikenal lihai menghindari kejaran polisi.
"Pelaku JW merupakan salah satu otak perampokan kasir pabrik pengolahan singkong di Rumbia 2017 lalu. Selama masa pengejaran tersebut, pelaku selalu berpindah-pindah tempat," ujar Yuda, mendampingi Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Jumat (12/6/2020).
Yuda menjelaskan, pihaknya sempat mendapat informasi keberadaan JW di Sungai Lilin, Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan.
Polisi mendatangi lokasi perampokan di Kampung Sri Kencono I, Kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, Selasa (29/9/2017). (tribun lampung/syamsir alam)
Namun saat itu JW berhasil meloloskan diri dari kejaran petugas.
"Sampai akhirnya keberadaan pelaku terendus di Way Serdang (Mesuji). Beberapa hari kami intai, akhirnya sekitar pukul 04.30 WIB, kami lakukan penggerebekan dan JW kami tangkap," bebernya.
Aksi perampokan dan pembunuhan terhadap kasir pabrik pengolahan singkong terjadi di Kampung Sri Kencono I, Kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, pada 29 Agustus 2017 silam.
Saat itu korban Narti hendak berangkat kerja dari rumahnya di Bumi Nabung dengan diboncengi suaminya, Darno.
Sampai di lokasi kejadian, keduanya diadang delapan orang yang membawa senjata api (senpi).
Korban diketahui membawa uang Rp 91 juta yang akan disetorkan ke perusahaan tempatnya bekerja.