Tribun Bandar Lampung

Putuskan Mata Rantai Talasemia, POPTI Bandar Lampung Jembatani Pasien dan Fasilitas Kesehatan

Ketua POPTI Bandar Lampung Fajar Siddiq mengatakan, POPTI dapat menjadi wadah orang tua penderita talasemia yang di Bandar Lampung.

Penulis: Debby Rizky Susilo | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Anggota POPTI Bandar Lampung. Putuskan Mata Rantai Talasemia, POPTI Bandar Lampung Jembatani Pasien dan Fasilitas Kesehatan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perhimpunan Orang Tua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Cabang Bandar Lampung merupakan perkumpulan bagi keluarga pasien yang memiliki kelainan darah turunan.

POPTI Cabang Bandar Lampung ini adalah perluasan perhimpunan POPTI Pusat yang berada di Jakarta.

Ketua POPTI Bandar Lampung Fajar Siddiq mengatakan, POPTI dapat menjadi wadah orang tua penderita talasemia yang di Bandar Lampung.

Apalagi penderita talasemia di Lampung sebanyak 70% adalah anak-anak.

Talasemia adalah kelainan sel darah merah yang diturunkan secara genetis.

TONTON JUGA:

Penderita talasemia diharuskan melakukan perawatan dengan melakukan transfusi darah minimal dua minggu sekali untuk dapat bertahan hidup.

"POPTI di sini hadir sebagai solusi mengenai masalah kesulitan mendapatkan darah. Dengan adanya POPTI ini semua bisa berkomunikasi apabila ada penderita talasemia yang membutuhkan darah. POPTI juga dapat berperan sebagai jembatan komunikasi untuk pasien dan fasilitas kesehatan untuk melakukan perawatan atau pun pengobatan talasemia," jelas Fajar, Minggu (26/7/2020).

Fajar mengatakan, jumlah penderita talasemia di Bandar Lampung mencapai 173 orang, dan kebanyakan penderitanya adalah anak-anak.

Cerita Penderita Talasemia Dapatkan Darah untuk Transfusi, Jemput Pendonor hingga ke Luar Kota

Perusahaan Boleh Pangkas Upah Karyawan, Kadisnaker: Boleh Dilakukan untuk Menghindari PHK

Kawanan Pencuri Nekat Gasak Motor dalam Garasi

Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 27 Juli 2020

Ia menambahkan bahwa kurang pahamnya masyarakat mengenai talasemia membuat meningkatnya jumlah penderita penyakit itu di Bandar Lampung.

"Untuk itu kami memiliki visi untuk menghentikan mata rantai talasemia di Bandar Lampung. Selain itu, kami juga menjadi tempat sharing dan berbagi bagi orang tua yang memiliki masalah yang berkaitan dengan pengobatan pasien talasemia," kata Fajar.

POPTI Cabang Bandar Lampung tidak terbatas untuk orang tua penderita talasemia di Bandar Lampung saja.

Mereka juga sangat terbuka bagi penderita talasemia di luar Bandar Lampung.

Sekretaris POPTI Cabang Bandar Lampung Ning Sunaria mengatakan, upaya pemutusan rantai talasemia dengan beberapa hal.

Yang utama adalah mereka melakukan sosialisasi ke berbagai macam tempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved