Sopir Ferrari yang Tewaskan Polisi Bebas dari Dakwaan 

Namun pada Jumat (24/7/2020) muncul kabar mengejutkan, bahwa semua tuduhan yang diarahkan ke Yoovidhya telah dicabut pada Juni.

Editor: taryono
luxuryandexpensive.com
Ilustrasi Mobil bekas Ferrari F12 Berlinetta 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Vorayuth "Boss" Yoovidhya, cucu pendiri perusahaan minuman berenergi Red Bull, bebas dakwaan dari kasus tabrak lari yang ia lakukan.

Pada 2012 ia mengalami kecelakaan dengan mobil Ferrari-nya di Bangkok, dan dituduh menabrak serta menewaskan seorang polisi.

Namun pada Jumat (24/7/2020) muncul kabar mengejutkan, bahwa semua tuduhan yang diarahkan ke Yoovidhya telah dicabut pada Juni.

Akibatnya publik murka kepada salah satu ahli waris keluarga dengan nilai kekayaan multi-miliar dollar AS itu, karena orang kaya dinilai kebal hukum.

Publik "Negeri Gajah Putih" menuding Yoovidhya yang merupakan orang super kaya, telah mendapat standar perlakuan yang berbeda.

Kisah Napi Nazi Jerman, Bayi Dilempar Lalu Ditembak di Udara

VIDEO Pedangdut Ayu Ting Ting Akan Bentuk Geng Bareng Artis Selvi Kitty

Artis Aurel Hermansyah sampai Pukuli Atta Halilintar karena Takut Saat di Atas Sampan

Brigjen Polisi Prasetijo Utomo Jadi Tersangka Kasus Pelarian Djoko Tjandra

TONTON JUGA:

Kemarahan publik Thailand ini lalu dilampiaskan ke media sosial.

Akhir pekan lalu tagar #BoycottRedBull dan #BossRedBull masuk trending topic Twitter.

Polisi Thailand pun memulai penyelidikan internal tentang kasus ini pada Senin (27/7/2020).

 "Jenderal Polisi Jakthip Chaijinda telah membentuk tim investigasi," kata juru bicara Krissana Pattanacharoen dikutip dari AFP.

Penyelidikan selama 15 hari ini akan "menemukan fakta dan menunjukkan transparansi serta keadilan bagi semua orang, untuk melihat apakah kasus tersebut mengikuti prosedur polisi," tambahnya.

Polisi awalnya membela keputusan itu, dengan mengatakan jaksa agung telah mengirimi mereka surat pada Juni, yang berisi bahwa dakwaan telah dicabut.

Akan tetapi pada Minggu sore (26/7/2020) waktu setempat, kantor jaksa agung Thailand yang berada di bawah tekanan memutuskan akan membentuk komite untuk menyelidiki putusannya sendiri.

TCP Group selaku produsen Red Bull coba menjaga jaraknya dari Yoovidhya.

Dalam sebuah pernyataan publik pada Minggu mereka berkata, Boss tidak pernah berperan dalam operasional harian perusahaan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved