Kasus Corona di Indonesia
Covid-19 Serang 68 Kantor di Jakarta, 440 Karyawan Positif
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, terdapat 440 karyawan yang tersebar di 68 perkantoran di Jakarta terpapar Covid-19.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Klaster baru Covid-19 banyak bermunculan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Salah satunya adalah perkantoran di Jakarta.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, terdapat 440 karyawan yang tersebar di 68 perkantoran di Jakarta terpapar Covid-19.
Kantor-kantor ini berasal dari berbagai instansi, mulai kementerian, kepolisian, swasta, hingga Pemprov DKI.
Kementerian Keuangan dan Kemendikbud penyumbang angka terbanyak dengan total masing-masing 25 dan 22 kasus.
TONTON JUGA:
Kemudian Kemenparekraf 15 kasus, Kementerian Kesehatan 10 kasus, Kemenpora 10 kasus, Kementerian ESDM 9 kasus, Litbangkes 8 kasus, Kementerian Pertanian 6 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 klaster perkantoran bisa berubah seiring dilakukannya contact tracing dan pemeriksaan Covid-19.
"Angkanya bergerak, artinya setiap hari kami ketemu kasus baru. Memang angkanya pasti berubah dan bertambah dengan update waktu," kata Dwi, Selasa (28/7/2020).
• 330 Juleha di Lampung Selatan Rapid Test
• Dampak Covid-19, Penjualan Hewan Kurban di Bandar Lampung Turun hingga 50 Persen
• Cerita 3 Polwan Pinjamkan Ponsel untuk Siswa Belajar Online
• Bayi Tewas Terlindas Mobil Majikan di Bali
Di kantor Samsat Polda Metro Jaya, setidaknya terdapat 20 orang positif Covid-19.
Kondisi itu membuat Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memindahkan layanan surat kendaraan ke Lapangan Parkir Polda Metro Jaya dari lantai empat Gedung Samsat.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pelayanan dipindahkan sejak dua minggu lalu, menyusul klaster Covid-19 yang muncul di Kantor Samsat Polda Metro Jaya, Jakarta.
Pelayanan di lantai empat kantor Samsat yang menjadi lokasi penularan virus corona telah ditutup sementara selama dua minggu untuk sterilisasi.
Sementara di lantai lainnya, sebelum dan sesudah melayani masyarakat akan dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Selama ditutup setiap hari diadakan penyemprotan. Termasuk laintai lainnya setiap pagi sebelum pelayanan dan sore setelah pelayanan juga dibersihkan dan disemprot dengan desinfektan," ujar Sambodo.
"20 orang tersebut merupakan penderita tanpa gejala. Saat ini sudah dinyatakan negatif (sudah sembuh) namun masih menjalankan isolasi mandiri," tutur Sambodo.
Untuk pencegahan, ucap Sambodo, sudah dilakukan pengetatan terhadap protokol Covid-19 baik terhadap masyarakat maupun petugas pelayanan.
"Sampai saat ini sudah tidak ada lagi penderita baru di klaster tersebut," tuturnya.
Gedung Dewan Ditutup
Gedung DPRD DKI Jakarta ditutup selama 5 hari mulai Rabu ini, 29 Juli-2 Agustus 2020.
Penutupan dilakukan menyusul adanya temuan anggota dewan, staf Sekretariat DPRD DKI, dan PJLP Setwan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengumumkan penutupan kantor untuk sterilisasi.
Penyemprotan disinfektan akan dilakukan selama rentang waktu penutupan.
"Iya benar, ada satu anggota (dewan) dan satu PNS. Sekarang sudah isolasi di rumah sakit," kata Prasetio saat dikonfirmasi, Selasa (28/7).
Selama penutupan berlangsung, kegiatan-kegiatan kerja dan aktivitas di Gedung DPRD DKI dan Sekretariat DPRD DKI sementara akan ditiadakan.
Perihal kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya, akan dilakukan penjadwalan ulang melalui rapat Badan Musyawarah (Bamus). Aktivitas dan kegiatan kerja akan dimulai kembali pada Senin, 3 Agustus 2020.
Data Positif Covid-19 Dibantah
PT Aneka Tambang Tbk alias Antam membantah informasi yang menyebut 68 pekerja atau tenaga alih daya Antam terkonfirmasi Covid-19 di Kantor Pusat Jakarta pada 27 Juli 2020.
Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko menyatakan bahwa per tanggal 26 Juli 2020 tidak ada kasus terkonfirmasi positif.
"Pemberitaan di masyarakat yang menyebutkan adanya 68 kasus Covid-19 di Antam pada 27 Juli 2020, tidak benar dan tidak sesuai dengan data perusahaan," kata Kunto.
Menurutnya, Antam senantiasa berkomitmen memastikan kegiatan operasional seluruh unit bisnis tetap berjalan untuk mempertahankan kegiatan operasional sebagai upaya mengurangi dampak ekonomi.
Antam menjalankan protokol kesehatan secara ketat di area kerja tambang dan pabrik mulai dari penyediaan wastafel di luar gedung, hand sanitizer, kewajiban penggunaan masker, penerapan physical distancing, pemberian vitamin, hingga makanan suplemen tambahan.
"Kepada seluruh pegawai juga dicek suhu sebelum bekerja serta melaksanakan rapid test maupun swab test untuk memastikan seluruh pekerja yang melakukan aktivitas pekerjaan bebas Covid-19," ucap Kunto.
Karyawan Terpapar Covid-19:
- Kementerian Keuangan: 25 kasus
- Kemendikbud: 22 kasus
- Kemenparekraf: 15 kasus
- Kementerian Kesehatan: 10 kasus
- Kemenpora: 10 kasus
- Kementerian ESDM: 9 kasus
- Litbangkes: 8 kasus
- Kementerian Pertanian: 6 kasus
- Kementerian Perhubungan: 6 kasus
- Kementerian Kelautan dan Perikanan: 6 kasus
- Kementerian Luar Negeri: 3 kasus
- Kemenpan-RB: 3 kasus
- Kementerian Komunikasi dan Informatika: 3 kasus
- Kementerian Pertahanan: 2 kasus
- Kementerian Hukum dan HAM: 1 kasus
- Kemenristek RI: 1 kasus
- Kementerian Lingkungan Hidup: 1 kasus
- Kementerian PPAPP: 1 kasus
(tribun network)