Banjir di Jalinbar Tanggamus
Banjir dan Longsor di Semaka, Bupati Tanggamus Tetapkan Status Darurat Bencana
Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyatakan status bencana banjir dan longsor di Semaka sebagai darurat bencana.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tanggul sebenarnya masih dalam pengerjaan, namun kini rusak lagi diterjang banjir.
"Kemudian juga penanganan terhadap tanggul yang jebol. Tanggul sedang kami lakukan perbaikan, atau penanganan sementara, kurang lebih 50 persen pengerjaan. Tapi sudah dihantam air sungai," kata Dewi.
Selanjutnya untuk aliran Sungai Way Kerap dan Way Seluang yang alurnya sejajar dengan jalan lintas dan cabang-cabangnya melintasi jalan lintas akan dinormalisasi.
"Kami akan lihat kondisi sungainya saat ini, lalu lakukan normalisasi dan mudah-mudahan secepatnya dapat ditangani," ujar Dewi.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas keterlibatan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, dan juga relawan yang membersihkan material longsor.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tanggamus Taufik Hidayat menjelaskan untuk tujuh pos kesehatan telah dibentuk didukung tenaga medis dari Puskesmas Siring Betik, Puskesmas Wonosobo, Puskesmas Sanggi di Kecamatan Bandar Negeri Semong, Puskesmas Way Nipah, Sukaraja serta Sudimoro di Kecamatan Semaka.
"Karena sudah diantisipasi daerah rawan banjir, jadi tim kami sudah dibentuk. Tim akan terus bertugas sampai dinyatakan selesai, dan mudah-mudahan tidak ada hujan susulan yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor lagi," kata Taufik.
Lalu terkait dengan sumur warga yang kemasukan air banjir mulai diberikan kaporit.
Tujuannya untuk membunuh kuman dan bakteri serta menjernihkan air.
Harapannya masyarakat tidak terserang gatal-gatal, diare atau penyakit lainnya karena air sumur.
Bupati Dewi didampingi Wakapolres Tanggamus Kompol Heti Patmawati juga sempat melayat ke rumah salah satu warga Pekon Way Kerap yakni almarhum Nurdin yang ditemukan meninggal saat banjir.
Samiah, saudara almarhum, yang kali pertama menemukan Nurdin meninggal di dalam rumahnya.
"Tadi pagi saya panggil-panggil, Mak, mak... (paman). Keliling rumah tapi tidak ada jawaban. Akhirnya saya paksa buka pintu, masuk rumah. Terus cari dia, dan ketemunya sudah terkelungkup di dapur," kata Samiah.
Ia menambahkan, saat banjir pada malam hari, korban memang tidak keluar rumah.
Dia memindahkan barang agar tidak terendam air.