Banjir di Bandar Lampung
BMKG Lampung Imbau Warga Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang, Rudy: Ini Kemarau Basah
BMKG Lampung mengimbau masyarakat agar terus waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Noval Andriansyah
Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Kecamatan Semaka, Tanggamus, tidak bisa dilewati karena tertutup banjir dan lumpur material banjir, Selasa (4/8/2020) malam.
Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto mengatakan, saat ini, pihaknya masih menghimpun informasi jumlah titik lokasi banjir dan longsor serta dampak lain yang timbul.
"Ada banjir, sementara ini yang longsor di sekitar Polsek Semaka, akses jalan lintas tertutup total tidak bisa dilewati kendaraan," kata Heri, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, Selasa malam.
Heri mengungkapkan, arus lalu lintas juga terhenti karena ada juga banjir yang genangi Jalinbar ruas Pekon Sedayu.
Singkirkan Material
Berita lainnya, penyingkiran material longsoran yang tutupi Jalinbar ruas Pekon Batu Keramat, Kota Agung Timur, Tanggamus, dilakukan bersama-sama petugas dan warga, Senin (4/5/2020) malam.
Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Pekon Batu Keramat, Kecamatan Kota Agung Timur, Tanggamus, tertutup longsoran tebing, Senin (4/5/2020).
Material yang longsor terdiri tanah longsor, batuan dan pepohonan, semua jatuh ke bawah dari ketinggian sekitar empat meter.
Untuk menyingkir material longsoran memang cukup berat karena material berupa tanah dan pepohonan yang tumbang, maka dilakukan dulu pemotongan pohon-pohon yang tumbang dengan gergaji mesin agar kayu-kayunya bisa diangkut dengan dum truk.
Para warga dan petugas gabungan terdiri kepolisian, BPBD, Dishub Tanggamus dan Dinas Lingkungan Hidup bersama-sama angkat dan masukan potongan pohon ke dalam truk.
Selanjutnya masih menunggu kedatangan alat berat untuk mengankut material tanah dan bebatuan.
Kasatlantas Polres Tanggamus Inspektur Satu Rudi S mengimbau pengguna jalan berhati-hati karena jalanan licin akibat material tanah yang jadi lumpur.
"Pengguna jalan agar tetap berhati-hati melintasi jalan tersebut sebab jalanan masih licin sisa material longsor," ujar Rudi, Senin (4/5/2020) malam.
Ia mengaku masih menerapkan rekayasa lalu lintas karena seluruh material belum bisa disingkirkan dari badan jalan.
Untuk saat ini baru satu jalur di badan jalan yang bisa digunakan untuk kendaraan.
"Masih dilaksanakan rekayasa lalu lintas dengan buka tutup guna memastikan arus lalu lintas tetap berjalan normal, dan sesegera mungkin dibuka," ujar Rudi.