Banjir di Bandar Lampung

BMKG Lampung Imbau Warga Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang, Rudy: Ini Kemarau Basah

BMKG Lampung mengimbau masyarakat agar terus waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang.

Dokumentasi BMKG Lampung
Citra Radar Cuaca Selasa (4/8/2020) malam. BMKG Lampung Imbau Warga Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang, Rudy: Ini Kemarau Basah. 

Longsor di Jalinbar Tanggamus

Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Pekon Batu Keramat, Kecamatan Kota Agung Timur, Tanggamus, tertutup longsoran tebing, Senin (4/5/2020).

Material yang longsor terdiri tanah longsor, batuan dan pepohonan, semua jatuh ke bawah dari ketinggian sekitar empat meter.

Longsoran menutup separuh badan jalan sehingga lalu lintas sementara menggunakan pola buka tutup yang diatur oleh personel Polres dan Dishub Tanggamus.

Menurut Mardi, warga setempat longsor sekitar pukul 20.30 WIB, dan terjadi tanpa sebab.

Namun, dugaannya setelah hujan deras yang turun sejak siang sampai sore hari.

"Pertamanya tidak ada apa-apa, tahu-tahu sudah longsor menutup separuh jalan," ujar Mardi, Senin (4/5/2020).

Untuk saat ini, penanganan longsor sedang ditangani tim BPBD Tanggamus dan warga secara bergotong-royong agar jalan bisa dibuka penuh.

Menurut Mansyur, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus, sekarang sedang diupayakan memdatangkan eksavator dan truk untuk mengangkut material longsoran.

"Kami masih usaha untuk datangkan alat berat dan mengangkut material longsor, harapannya bisa diselesaikan secepatnya," ujar Mansyur.

Tanggamus 'Dikepung' Bencana, Banjir, Longsor dan Gempa Bumi Terjadi Pada Minggu, 3 Mei 2020

Kabupaten Tanggamus seolah 'dikepung' bencana, pada Minggu (3/5/2020), lantaran terjadi 3 kejadian sekaligus, yakni Banjir, tanah longsor dan gempa bumi.

Enam pekon di Kecamatan Semaka dan satu pekon di Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, terendam Banjir.

Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus Mansyur mengatakan, Banjir tersebut akibat luapan air sungai Way Semaka setelah hujan deras di sebagian besar daerah di wilayah barat Tanggamus.

"Kebetulan pada hilir sungai Way Semaka yang berbatasan dengan laut Teluk Semaka kondisinya sedang rob, akhirnya air sungai tidak bisa mengalir ke laut, terjadilah Banjir," ungkap Mansyur, Minggu (3/5/2020).

Untuk pekon-pekon yang terkena Banjir, kata Mansyur, yaitu Pekon Kanoman, Garut, Sidodadi, Karang Rejo, Tugu Rejo, Kacapura di Kecamatan Semaka.

Lalu di Kecamatan Wonosobo hanya Pekon Karang Anyar.

Mansyur menjelaskan, pekon-pekon lokasi Banjir memang berada di tepi sungai Way Semaka atau di tepi aliran anak sungai cabang dari Way Semaka.

Banjir di Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka akibat luapan air sungai Way Semaka, Minggu (3/5/2020). Tanggamus 'Dikepung' Bencana, Banjir, Longsor dan Gempa Bumi Terjadi Pada Minggu, 3 Mei 2020.
Banjir di Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka akibat luapan air sungai Way Semaka, Minggu (3/5/2020). Tanggamus 'Dikepung' Bencana, Banjir, Longsor dan Gempa Bumi Terjadi Pada Minggu, 3 Mei 2020. (Dokumentasi Warga)

Maka saat volume air meningkat memBanjiri daratan.

"Sebab ketinggian air sungai sama dengan permukaan tanah, maka air yang berasal dari sungai kecil, drainase dan parit yang berujung ke Sungai Way Semaka, tidak bisa masuk ke sungai," terang Mansyur.

Mansyur menuturkan, BPBD Tanggamus sudah menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk memantau kondisi.

Namun, lanjut Mansyur, karena dinilai masih aman dan masyarakat tidak membutuhkan evakuasi, maka itu tidak dilakukan.

"Jika masyarakat menghendaki untuk mengungsi, kami siapkan evakuasi, tapi hasil pantauan tidak, maka kami putuskan untuk terus memantau," ujar Mansyur.

Ia juga minta masyarakat segera melapor jika kondisinya makin berbahaya.

Sebab hingga Minggu sore air masih ada yang menggenangi pemukiman.

Kondisi curah hujan pun saat ini masih tinggi.

Sehingga, dikhawatirkan air sungai kembali meluap dan Banjir muncul lagi atau makin tinggi.

"Untuk dampak Banjir, seperti korban jiwa atau kerusakan di rumah penduduk tidak ada."

"Kami minta masyarakat tetap waspada," kata Mansyur.

Sebab lokasi ini merupakan titik akhir dari sungai Way Semaka yang menampung air dari sebagian sungai di Kec. Semaka, Wonosobo dan Bandar Negeri Semong.

Menurut Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto, pihaknya juga terus memantau kondisi Banjir.

Pemantauan dipusatkan di aliran sungai dan tanggul-tanggul.

"Dari hasil pemantauan yg dilakukan pada aliran-aliran sungai, tanggul dan resapan air, ada peningkatan volume air, dan sampai menggenani pemukiman," kata Heri.

Ia mengaku lokasi yang tergenang di pemukiman warga antara lain Pekon Sri Purnomo, Pekon Sudimoro, Pekon Kanoman.

"Untuk kondisinya masih aman dan kondusif," katanya.

Kota Bandar Lampung diguyur hujan deras sejak Rabu, 5 Agustus 2020, dini hari. Akibatnya, sejumlah wilayah terendam banjir hingga salah satu jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Panjang dengan Telukbetung sempat terputus. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Tri Yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved