Video Berita
VIDEO IDI Laporkan Jerinx SID Terkait Kontroversi Covid-19, Sebut ‘Kacung WHO’
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali melaporkan I Gede Ari Astina atau Jerinx ke polisi karena menyebut IDI dan rumah sakit sebagai kacung WHO.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Daniel Tri Hardanto
Namun, di saat wabah Covid-19 belum mereda, harusnya massa mengikuti protokol kesehatan yang terus disosialisasikan pemerintah. Ia khawatir aksi tersebut nantinya menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Namun Satpol PP Bali belum berencana memanggil penanggung jawab aksi. Sebab memang tidak ada sanksi yang diatur di perda maupun edaran yang selama ini dikeluarkan.
"Kami serahkan ke kepolisian (pemanggilan). Protokol kesehatan belum menyebutkan sanksi yang 15 sektor yang dikeluarkan gubernur itu tidak menyebutkan sanksi."
"Cuma kita melakukan pembinaan pengawasan mendorong mereka untuk paruh terhadap protokol kesehatan," ujar Dharmadi.
Soal masuk ruang isolasi tanpa APD
Hal tersebut berawal saat Yovi menyampaikan jika masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19.
Sebagai ilustrasi, Yovi mengatakan, jika ada yang tidak percaya Covid-19, maka bisa mencoba masuk ke ruang isolasi tanpa memakai alat pelindung diri (APD).
Namun, pentolan band punk rock asal Bali itu justru menyambut tantangan Yovi yang ditulis di akun Instagram @jrxsid, Jumat (17/6/2020).
"Ada yang bisa koneksikan saya dengan Yovi-19 Ini?," tulis Jerinx dalam akun tersebut.
"Saya sudah coba sejak berbulan-bulan lalu dan tidak ada RS yang izinkan saya ketemu pasien tanpa APD. Cek IG saya, ada buktinya. Saya sudah siap mati demi ini. Apa Mereka siap rahasia dapurnya kebongkar?," tulis Jerinx.
Dalam postingan itu, dia juga turut meminta kepada dr Tirta, salah satu relawan Covid-19 yang kerap berseteru dengannya di dunia maya untuk meminta kontak dr Yovi.
"Mas @dr.tirta ada kontaknya Yovi? Tolong balas DM ya. Suwun," kata Jerinx dalam Instagram.
Menanggapi hal itu, Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengaku tak ambil pusing dengan aksi Jerinx.
Dia juga mengaku tidak pernah menjawab apa pun terkait apa yang disampaikan akun Instagram @jrxsid.
"Saya mau klarifikasi bahwa saya tidak pernah menjawab apapun terkait hal-hal yang disampaikan di media sosial tersebut," ujar Yovi dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat (17/6/2020).
Menurut dia, menanggapi hal tersebut hanya membuang-buang energi saja. Bahkan, menurut Yovi, jangan sampai kehilangan fokus menangani Covid-19 gara-gara posting Jerinx.
"Alangkah baiknya kalau kita tidak kehilangan fokus menangani Covid-19, dan melakukan lebih banyak hal yang positif dibandingkan menghabiskan energi untuk hal yang tidak perlu," kata Yovi.
Sebelumnya, Yovi memberikan tanggapan terkait adanya masyarakat yang masih tidak percaya dengan Covid-19.
Menurut dia, Covid-19 ini benar-benar ada dan tidak boleh dianggap biasa, apalagi disepelekan.
"Bisa saja mereka yang tidak percaya itu karena mereka tidak merasakan. Tapi kalau ingin tahu betul, boleh masuk ke ruangan isolasi pasien positif tanpa menggunakan APD dan kita buktikan apa hasilnya," kata Yovi.
TONTON JUGA:
Selain itu, menurut Yovi, orang-orang yang tidak percaya belum tentu sehat dan bebas Covid-19.
Sebab, seringkali orang yang positif Covid-19 tanpa merasakan gejala sama sekali.
"Artinya jangan sampai takabur dengan keberadaan Covid-19. Kita selama ini bisa melihat beberapa pasien positif Covid-19 terdiri dari orang tanpa gejala (OTG). Jadi jangan terlalu yakin dan percaya diri bebas dari Covid-19," kata Yovi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin, Idon Tanjung | Editor: Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Dheri Agriesta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontroversi Jerinx Saat Pandemi, Sebut "Kacung WHO" hingga Soal Masuk Ruang Isolasi Tanpa APD"
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar