Tribun Tanggamus

Diskes Tanggamus Berikan Kaporit Pada 1.029 Sumur di Lokasi Banjir Semaka

Menurut Kabid Pelayanan dan Kesehatan, Basri, hal itu untuk antisipasi tercemarnya air yang digunakan masyarakat setelah tercampur air banjir.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Tri
Petugas kesehatan dari Puskesmas berikan larutan kaporit ke sumur warga. Diskes Tanggamus Berikan Kaporit Pada 1.029 Sumur di Lokasi Banjir Semaka 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus berikan kaporit pada 1.029 sumber air bersih terdiri sumur dan sumber air warga yang terkena banjir di Kecamatan Semaka.

Menurut Kabid Pelayanan dan Kesehatan, Basri, hal itu untuk antisipasi tercemarnya air yang digunakan masyarakat setelah tercampur air banjir.

"Kaporitisasi untuk mengantisipasi sumber air bersih yang tercemar akibat banjir. Sudah lakukan sejak pasca banjir hari kedua sampai saat ini. Dan semua sumur sudah selesai di kaporitisasi,"kata Basri. 

Ia menambahkan 1.029 sumur dan sumber air itu tersebar di tujuh pekon, yakni 316 sumur di Pekon Way Kerap, Pardawaras 55 sumur, Sedayu 112 sumur, Sukaraja 211 sumur, Bangun Rejo 125 sumur, Kacapura 198 sumur, lalu Bangun Rejo 12 sumber air.

Banjir dan Longsor di Semaka, Bupati Tanggamus Tetapkan Status Darurat Bencana

Residivis Narkoba Kembali Ditangkap dengan Barang Bukti 1,43 Gram Sabu Siap Edar

BREAKING NEWS Tak Direstui, 2 Remaja Nekat Lakukan Persetubuhan, Orangtua Sang Gadis Lapor ke Polisi

BREAKING NEWS Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pria Masuk ke Pesawat Secara Ilegal

Untuk teknis pemberiannya, petugas kesehatan berkeliling mendatangi rumah warga dan cek kondisi sumur.

Jika sumurnya aman atau tidak kemasukan air banjir maka tidak diberikan kaporit.

Begitu juga untuk penampungan air di rumah warga yang disalurkan melalui pipa. Namun kaporit diberikan pada sumber airnya.

"Ini juga lakukan pada saat musibah banjir beberapa waktu lalu, sumur galian warga kami berikan kaporit dengan harapan saat dikonsumsi tidak ada efek penyakit atau kuman setelah terkontaminasi," kata Basri.

Ia menambahkan, upaya ini untuk menekan timbulnya wabah diare akibat mengkonsumsi air yang tidak bersih.

Dan sampai saat ini jumlah kasus diare di lokasi banjir minim.

"Masyarakat juga diminta tidak memaksakan konsumsi air sumur yang kondisi masih keruh. Selain itu air harus direbus dulu hingga mendidih," kata Basri.

Selain itu tim gabungan juga membagikan air mineral yang bisa dikonsumsi sementara sambil menunggu air sumur bisa dikonsumsi kembali.

Basri juga mengaku, diskes melakukan pelayanan kesehatan ke warga dengan sasaran kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi dan balita serta lansia. Itu juga dilakukan di tujuh pekon yang terdampak banjir.

Kelompok rentan adalah warga dengan usia balita, lalu lansia karena rentan terkena penyakit dan luka.

Lalu untuk ibu hamil rentan gangguan kehamilan dan waktu persalinan.

"Jumlah orang kelompok rentan yang kami prioritaskan pelayanan berjumlah 466 jiwa, dengan rincian 25 ibu hamil, lalu bayi dan balita 268 anak dan lansia 173 orang," terang Basri. (Tribunlampung.co.id/tri yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved