Rapid Test Massal di Bandar Lampung
Berbagai Alasan Warga Enggan Ikut Rapid Test Massal di Pasar Bambu Kuning, 'Saya Takut'
Sejumlah warga yang ada di Pasar Bambu Kuning mengaku takut untuk ikut rapid test massal yang digelar Pemkot Bandar Lampung.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Noval Andriansyah
Terlihat pula puluhan petugas dihadirkan dalam pelaksanaan rapid test massal tersebut.
Rinciannya terdapat personel dari petugas puskesmas personel Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Bandar Lampung.
Nampak petugas yang hadir mengenakan APD lengkap.
Terdapat pula ambulans yang disiagakan di sekitar lokasi pelaksanaan rapid test.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan rapid test massal dibuka untuk umum sejak pukul 08.30 WIB.
Saat hendak melakukan rapid tes, warga diimbau untuk membersihkan tangan di tempat yang sudah disediakan.
Setelahnya, pengunjung diminta menunggu antrean di kursi yang telah diatur berjarak.
Sebelum diambil sampel darah, terdapat beberapa dialog yang diucapkan petugas terhadap warga atau pengunjung.
"Pernah melakukan perjalanan ke luar kota? Ada keluhan atau sakit?" ucap petugas sembari memeriksa warga.
Saat diwawancara di lokasi rapid tes, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi mengatakan, terdapat sejumlah ambulans yang disediakan bila terdapat hasil reaktif.
"Sejauh ini kita belum terima laporan ada yang reaktif. Tapi untuk pastinya kita tunggu laporan keseluruhan," kata dia.
"Satu titik terdiri dari 4 puskesmas setempat yang masing-masing diarahkan untuk membawa ambulans."
"Sehingga ambulan yang disediakan ialah sebanyak enam belas unit untuk empat lokasi pelaksanaan rapid test," ujarnya.
"Yang reaktif akan diarahkan untuk isolasi mandiri," tandasnya.
Satgas Covid-19 Lampung Pantau
Kegiatan rapid test massal di Kota Bandar Lampung juga dipantau tim satgas penanganan Covid-19 Provinsi Lampung.