Antisipasi Krisis, Gubernur Arinal: Diversifikasi Pangan Itu Penting
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mencanangkan gerakan diversifikasi pangan dan ekspos Usaha, Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) Pangan Lokal.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mencanangkan Gerakan Diversifikasi Pangan dan Ekspos Usaha, Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) Pangan Lokal.
Adapun pencanangan dilakukan di kantor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bandar Lampung, Rabu (19/8/2020).
Gerakan yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia ini bertujuan mengantisipasi krisis pangan global dan ancaman kekeringan.
Menurut Arinal, penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat dapat menggerakkan ekonomi masyarakat melalui UMKM.
• Gubernur Arinal Panen Melon dan Semangka di Kebun Agrowisata Hortipark Pesawaran
• Jadi Orang Pertama Terima UPK 75 Tahun RI, Gubernur Arinal: Memiliki tapi Tak Bisa Nikmati
• Kapolres Lampung Selatan Benarkan Pengedar Uang Palsu yang Ditangkap Buronan Napi
• Buronan Napi yang Edarkan Uang Palsu Sudah Beraksi di 11 TKP, 4 Lokasi di Bandar Lampung
"Ketahanan pangan merupakan salah satu faktor kunci pembangunan suatu bangsa. Melalui momen ini, saya mengharapkan dapat memberi kesadaran bagi kita semua terkait pentingnya diversifikasi pangan guna mendukung ketahanan pangan,” kata Arinal dalam rilis yang diterima Tribunlampung.co.id, Rabu (19/8/2020).
Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, disebutkan bahwa negara wajib menjamin terpenuhinya pangan sampai dengan perseorangan.
Tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi.
Lalu merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan.
Budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Berdasarkan data BPS, penduduk miskin di Provinsi Lampung terus mengalami penurunan.
Namun di tahun 2018 masih terdapat 1091,6 ribu jiwa (12,62 persen) dan 8,89 persen rentan terhadap rawan pangan.
Konsumsi pangan masyarakat masih bergantung pada beras/nasi, dan belum beragam.
Semua ini harus ditingkatkan, dilakukan peningkatan kreativitas bersama Unila dan Polinela serta didukung oleh UMKM.
Arinal menjelaskan, pemanfaatan pangan lokal secara masif dinilai mampu memberikan kontribusi positif untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional.
"Tantangan yang kita hadapi saat ini dan ke depan adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat terhadap pangan lokal kita. Salah satu cara yang bisa ditempuh dalam meningkatkan diversifikasi pangan adalah melalui inovasi dan terobosan terhadap produk pangan lokal agar sesuai dengan preferensi konsumen saat ini," imbuhnya.