Tribun Tanggamus
7 Pos Kesehatan di Lokasi Banjir Semaka Layani 679 Keluhan akibat Banjir
Dinas Kesehatan Tanggamus menyatakan sebanyak 679 korban banjir di Kecamatan Semaka dilayani di tujuh pos kesehatan.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SEMAKA - Dinas Kesehatan Tanggamus menyatakan sebanyak 679 korban banjir di Kecamatan Semaka dilayani di tujuh pos kesehatan.
Menurut Kasi Pelayanan Rujukan Dinas Kesehatan Tanggamus Matra Baryanto, jumlah tersebut didapat sampai berakhirnya operasi pos kesehatan di lokasi bencana banjir.
"Total warga yang berobat di pos-pos kesehatan ada 679, mereka berobat di tujuh pos kesehatan yang kami dirikan. Dan masa operasi pos selama 14 hari, sama dengan masa tanggap darurat bencana," kata Baryanto, mewakili Kadiskes Taufik Hidayat, Kamis (20/8/2020).
Ia mengaku, sampai akhir layanan kesehatan keluhan yang paling tinggi dilaporkan adalah sakit persendian, sebanyak 128 keluhan.
• Kecelakaan Kapal di Teluk Semaka Lampung, 23 ABK Lompat ke Laut
• BPBD Tanggamus Akhiri Tanggap Darurat Bencana di Semaka
• Geger Pasutri Nyaris Tewas Dalam Mobil Avanza, Ditemukan Tak Sadar di Kolong Flyover MBK
• BREAKING NEWS Rumah Perwira Polisi di Way Halim Permai Dibobol Maling
Hal ini dimungkinkan karena aktivitas memberesi barang sejak mulainya terjadi bencana sampai beberapa hari setelahnya.
Tujuanya agar barang-barang tidak basah sampai barang bersih dari material banjir.
Berikutnya gatal-gatal sebanyak 115 keluhan. Hal ini terjadi akibat kontak dengan air banjir lalu material banjir berupa lumpur, dan sampah yang terbawa air.
Kemudian influenza ada 107 keluhan. Dan ini wajar di lokasi banjir masyarakat mengalami influenza akibat kehujanan dan kedinginan karena lebih banyak kontak dengan air.
Selanjutnya alergi atau hampir sama dengan gatal-gatal dengan keluhan 104 keluhan. Hal ini pun karena kulit kontak dengan air dan material banjir.
Lantas sakit kepala akibat kurang tidur ada 91 keluhan. Dan keluhan ini umum juga terjadi pada lokasi bencana karena waktu istirahat jadi berkurang.
Kemudian maag 52 keluhan, darah tinggi 29 keluhan, diare 22 keluhan, luka sembilan, dan demam dua keluhan.
Semua bisa ditangani di pos kesehatan, tidak ada yang sampai dirujuk.
"Kami ada tujuh pos kesehatan di beberapa titik lokasi banjir mulai dari Pekon Way Kerap yang terbagi di Dusun Tanjung Jati, Sukarame, Banding Agung. Lainya di Pekon Sedayu, Kacapura, Sukaraja, dan Bangun Rejo," terang Baryanto.
Saat ini seluruh kegiatan tanggap darurat bencana di Kecamatan Semaka sudah seluruhnya berakhir, baik oleh Dinas Kesehatan maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus.
Menurut Kepala BPBD Tanggamus Ediyan M Thoha, penutupan masa tanggap darurat bencana sudah dilakukan pada Senin 17 Agustus lalu. Dan sekarang seluruh personel BPBD sudah ditarik.
"Kami sudah rapat dengan kecamatan, dan beberapa pekon lokasi bencana untuk mengakhiri masa tanggap darurat dan itu sudah disetujui lantas diputuskan bersama," kata Ediyan.
Ia menambahkan, berakhirnya masa tanggap darurat bencana karena penanganan dari BPBD yang sifatnya penanganan pasca bencana sudah selesai dilakukan.
"Kami telah menyelesaikan penanganan bencana seperti membersihkan material banjir di beberapa ruas jalan, lalu saluran air dan lingkungan sekitar perumahan warga," kata Ediyan.
Dalam hal ini penanganan tersebut adalah bersifat kedaruratan bukan penanganan pembangunan ulang.
Untuk hal itu akan dilakukan selanjutnya dan juga oleh instansi terkait lainnya.
Seperti penanganan jalan lintas barat oleh Balai Besar Penanganan Jalan Nasional, lalu perbaikan rumah rusak oleh Dinas PUPR dan bidang lainnya.
Dan sementara ini BPBD Tanggamus juga sudah mengajukan permintaan bantuan penanganan rehabilitasi dampak bencana ke BNPB.
"Usulan sudah kami kirimkan selanjutnya tinggal menunggu respon dari BNPB, jika anggara ada mungkin cepat direspon," ujar Ediyan. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)