Tribun Tanggamus
Kisah 23 ABK Selamat dari Kapal Tenggelam di Teluk Semaka: Mustahil Selamat, Tapi Saling Menguatkan
Saat akan memancing di perairan tersebut, cuaca tiba-tiba memburuk.Perahu mengalami kebocoran.
Ketika kapal tenggelam, mereka melompat dan berenang bersama.
Mereka membuat lingkaran.
ABK yang lemah berada di dalam lingkaran dan diberi banyak barang sebagai pelampung seperti jeriken dan lainnya.
"Kita berenang cari kapal terdekat, untuk minta tolong dan ada kapal tangker lagi lego. Akhirnya kita semua berenang ke kapal itu," ujar Sugiono.
Mereka berenang dengan perlahan agar tenaga tidak cepat terkuras sekaligus bisa saling menjaga satu dengan lainnya.
Cukup lama mereka berenang, sekitar dua jam dan itu pun melawan arus laut.
"Pokoknya berenang saja sekuatnya, terus juga yang masih kuat jangan ninggalin, harus tetap barengan," kata Sugiono.
Upaya itu pun berhasil hingga mendekati kapal tugboat Amazon dan kapal MT Maran Regulus.
Setelah dekat, mereka berteriak-teriak minta pertolongan kepada kru kedua kapal tersebut.
Mendengar permintaan tolong dari laut, awak kapal tugboat melapor ke satpam PT Pertamina bahwa mereka melakukan pertolongan orang di laut.
Selanjutnya, awak kapal tugboat menolong mereka.
Setelahnya aparat gabungan tiba untuk melanjutkan evakuasi.
"Lega saja semuanya selamat, tidak ada yang tenggelam atau hilang. Kami terima kasih untuk semuanya yang sudah menolong," kata Sugiono.
Koordinator Pos Basarnas, Heri mengatakan, pihaknya menerima informasi kecelakaan laut. Lalu meluncur ke lokasi dan saat perjalanan dapat informasi sudah diselamatkan kapal tangker Pertamina.
"Semua nelayan diselamatkan di kapal tangker dan selanjutnya kami evakuasi untuk melanjutkan penyelamatan," kata Heri.