Kisah Wanita di Korea Utara yang Masuk Penjara

Para wanita mengatakan bahwa mereka kekurangan makanan, kurang tidur, bahkan kurang udara segar ketika ditahan pada kamp-kamp penjara.

Editor: Romi Rinando
asia one
Ilustrasi penjara di Korea Utara.   

Wanita lain, mengenang salah satu malam pertamanya di tahanan pada tahun 2010 ketika dia diperkosa oleh seorang petugas.

"Dia mengancam bahwa saya akan dipermalukan jika saya menolaknya."

"Dia bahkan mengatakan kepada saya bahwa dia dapat membantu saya untuk bebas lebih cepat jika saya melakukan apa yang dia katakan," katanya.

Mengumpulkan informasi di Korea Utara yang terisolasi sangat sulit.

Kurangnya akses ke negara itu membatasi kemampuan PBB untuk memverifikasi akun yang diwawancarai.

Daniel Collinge, seorang pejabat hak asasi manusia PBB yang ikut menulis laporan itu, mengatakan proyek itu bertujuan untuk menekan Pyongyang memperbaiki situasi.

Dia mendesak negara-negara lain untuk tidak mendeportasi para pembelot yang mempertaruhkan hidup mereka demi mencapai kebebasan dan kemakmuran.

Pemerintah Korea Selatan Moon Jae-in, yang berusaha meningkatkan hubungan dengan Korea Utara, baru-baru ini mendapat kecaman setelah mencabut lisensi kelompok pembelot dan melarang kampanye mereka untuk mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang melintasi perbatasan. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

 Artikel ini sudah tayang di suar.id dengan judul : Kisah Pilu para Wanita di Korea Utara yang Masuk Penjara: Dari Diperkosa hingga Dipaksa Lakukan Aborsi oleh Petugas

 

Sumber: Suar.id
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved