DPRD Metro: Belajar Tatap Muka Tak Harus Serempak

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Komisi II DPRD Metro meminta pemerintah dan sekolah tak memaksakan seluruh siswa mengikuti belajar tatap muka serempak pada masa pandemi Covid-19. 

"Pelaksanaan KBM tatap muka harus benar-benar memerhatikan kesiapan sarana dan prasarana sekolah. Jadi enggak harus semua sekolah. Kita sudah dapat kabar itu dari dinas pendidikan, jadi enggak semua sekolah tatap muka," beber anggota Komisi II DPRD Metro Yulianto, Minggu (23/8/2020).

Ia menilai, sarana dan prasarana tiap sekolah pasti berbeda.

Demikian pula dengan kemampuan sekolah untuk mendisplinkan siswanya ketika berinteraksi dengan sesama teman, baik di dalam kelas maupun setelah jam pelajaran selesai.

• Besok, SD di Tulangbawang Barat Uji Coba KBM Tatap Muka, Baru 158 SD yang Siap

• Persiapan Bandar Lampung Gelar Belajar Tatap Muka, Semua Ada Risikonya, Tapi Kami Siap

• UPDATE Kasus Baru Konfirmasi Covid-19 di Lampung Bertambah 6, Suspek Tambah 4

• Pelaku Berniat Sewakan Mesin Penyedot Air Curian

Karenanya, pelaksanaan KBM secara tatap muka di masa pandemi Covid-19 harus dilakukan secara selektif dan terintegrasi dengan satker lainnya, sehingga pengawasan tidak hanya di dalam sekolah.

"New normal kan bukan kembali normal. Di sekolah mungkin bisa diawasi. Tapi setelah pulang, gimana caranya supaya siswa tetap jalani protokol kesehatan dan pulang ke rumah. Bukan malah kumpul-kumpul dan nongkrong," imbuhnya.

Dengan demikian, kebijakan new normal bisa berjalan baik.

Dimana sektor pendidikan, ekonomi, dan lainnya bisa terus bergerak, namun tetap dengan tingkat kewaspadaan kesehatan yang tinggi, dengan penerapan protokol kesehatan. (Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)