Berita Nasional
Raja Adat di Samosir Dibunuh, Ditabrak Motor Agar Tampak Seperti Kecelakaan
Sebelum ditikam, korban ditabrak pakai sepeda motor agar seolah korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SAMOSIR - Enam orang bersekongkol membunuh seorang raja adat di Samosir, Sumatera Utara dengan cara ditabrak motor dan ditusuk pisau bertubi-tubi.
Pelaku juga memukul kepala korban menggunakan batu hingga korban tak bernyawa. Motif para pelaku menghabisi korban diduga karena dendam lama.
"Jadi para tersangka dendam, alasannya orang tua korban pernah membunuh orang tua tersangka pada permasalahan yang sudah lama," ujar Kapolres Samosir, AKBP M Saleh.
Kapolres mengatakan, para tersangka sudah mengatur rencana pembunuhan secara matang.
Sebelum dilakukan penikaman, korban ditabrak pakai sepeda motor agar seolah korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Kini, empat dari enam tersangka pelaku sudah ditangkap polisi.
• Anna Morinda, Sosok Calon Wali Kota Metro Lampung yang Viral Kalahkan Gibran
• Tak Sengaja Kena Tembak, Sabirin Peluk Erat Jasad Sahabatnya sebelum Ditangkap Polisi
• Danjen Kopassus Baru Brigjen Mohammad Hasan, Komandan dengan Karya Buku Catatan 02
• UPDATE Kasus Covid-19 di Lampung, Dosen dan Mahasiswa Itera Terpapar Corona
Pelapor merasa terancam
Pelapor kasus kematian Rianto Simbolon, raja adat di Samosir, Sumatera Utara yang dibunuh tetangga sendiri mendapat teror.
Eron adalah kerabat keluarga mendiang Rianto Simbolon yang dibunuh oleh 6 orang pelaku pada 9 Agustus 2020.
Malam setelah Rianto dikuburkan di pemakaman keluarga, lampu penerangan di halaman rumahnya diputus orang tidak dikenal.
Sejumlah orang tak dikenal memakai penutup wajah juga kerap mondar-mandir di sekitar rumahnya.
Aktivitas usaha foto copy dan penjualan alat tulis kantor (ATK) milik Eron Sinaga di Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Ni Huta, Kabupaten Samosir, terlihat tutup sejak Kamis (28/8/2020).
Eron Sinaga terpaksa meninggalkan kampungnya di Sijambur Ronggur Ni Huta karena kerap mendapatkan teror.
Teror itu disebabkan dirinya menjadi pelapor atas kematian Rianto Simbolon, raja adat di Samosir, yang dibunuh tetangga sendiri.
"Sejak kejadian dan menjadi pelapor atas kematian Rianto Simbolon, saya kerap mendapat teror," ujar Eron Sinaga, saat dihubungi Tribun Medan, Jumat (28/8/2020).