Berita Nasional
Putranya Tewas Tertembak Polisi, Sang Ibu: Pokoknya Tidak Ku Terima
Begitu juga dengan suaminya Jafar, ayah dari Anjas, juga tampak meratapi kondisi putranya yang meninggal dunia akibat luka tembakan di kepala.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hasbiah (45) terus meratapi jenazah anaknya, Anjas korban tertembak di Jl Barukang, Makassar, Minggu (30/8/2020) dini hari.
Ia tak hentinya meneteskan air mata di dalam ambulans, yang terparkir di depan ruang jenazah Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Minggu (30/8/2020) sore.
Ia seolah tidak percaya, jika anak kedua dari sembilan bersaudara itu telah tiada.
Begitu juga dengan suaminya Jafar, ayah dari Anjas, juga tampak meratapi kondisi putranya, yang meninggal dunia akibat luka tembakan di kepala.
"Pokoknya tidak ku terima anakku dikasih begitu," ucap Hasbiah terisak.
• Swab Test Balonkada Dipusatkan di RSUDAM, Cukup Bawa Surat Pengantar
• Pamit Les Bimbel, Siswi Malah Disekap Guru Pria
• Lurah Dayamurni Serahkan Senpi Titipan Warga ke Polres Tubaba
• Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 1 Halaman 130-132 dan 135-137 Bersyukur atas Keberagaman
Menurut Hasbiah, Anjas juga merupakan tulang punggung keluarga.
"Di lelongki (pelelangan ikan Paotere) kerja kasihan," ujarnya.

Saat ini, jenazah Anjas berada di ruang jenazah Biddokkes Polda Sulsel.
Ia akan menjalani proses outopsi yang diperikarakan berlangsung 3 hingga 4 jam ke depan.
Sejumlah keluarga korban tampak menunggu jenazah Anjas untuk dibawa ke rumah duka.
Hasbiah mengenang sosok Anjas (23) sebagai anak yang ramah dan sabar. Dia juga ramah, sabar dan menjadi tulang punggung keluarga.
Anjas adalah korban penembakan di Jl Barukang 3, Makassar, Minggu (30/8/2020) dini hari.
Anjas meninggal setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Makassar akibat luka tembak di kepalanya.
"Baik ini anakku, sabar orangnya, ramah juga. Setiap ada omnya tantenya lewat pasti dia menyapa, mau kemana om," kenang Hasbiah di pelataran halaman ruang jenazah Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, malam.
Menurut Hasbiah, Anjas yang setiap hari bekerja sebagai buruh angkut di Pelelangan Ikan Paotere, turut membantu perekonomian keluarganya.