Perampasan Motor di Bandar Lampung
Pemuda Jatiagung Rampas Motor Terancam 7 Tahun Penjara
Ramadani (21), warga Jatiagung, Lampung Selatan, terancam hukuman tujuh tahun penjara.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ramadani (21), warga Jatiagung, Lampung Selatan, terancam hukuman tujuh tahun penjara.
Ramadani bersama rekannya terlibat perampasan dan akan dijerat pasal 365 KUHPidana.
"Ancaman hukumannya maksimal 7 tahun penjara," ujar Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Bandar Lampung Iptu Ridho Gresian, Kamis (3/9/2020).
Selain tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti yakni satu unit sepeda motor Yamaha Mio milik korban dan sepeda motor Yamaha Jupiter Z milik tersangka.
• BREAKING NEWS Minta Rokok lalu Rampas Motor, Pemuda Jatiagung Digiring ke Polresta
• Pemuda Jatiagung Rampas Motor Pasar Way Kandis Ternyata Mabuk Miras
• BREAKING NEWS Polisi Tangkap Begal yang Tewaskan Korbannya di Palas
• Ribut Antarnapi di Rutan Sukadana, Polda Lampung Terjunkan Tim Patroli Brimob

"R (Ramadani) kami tahan karena membantu pelaku BG melakukan pemalakan terhadap korban," jelasnya.
Kanit menyatakan, pihaknya langsung mendatangi TKP di Pasar Way Kandis, Bandar Lampung seusai menerima laporan dari warga.
Dengan sigap, tim opsnal Jatanras Polresta Bandar Lampung menuju TKP.
"Saat itu juga kami berhasil mengamankan satu orang pelaku beserta barang bukti," tukasnya.
Ramadani (21), pemuda yang melakukan perampasan sepeda motor di Pasar Way Kandis, Kecamatan Tanjung Seneng, Bandar Lampung, ternyata di bawah pengaruh minuman keras.
Ia mengaku sempat menenggak minuman keras sebelum menganiaya korban.
Dalam keadaan mabuk, Ramadani bersama temannya berbuat onar.
Buntutnya, sepeda motor yang ditinggal korban seusai dianiaya dibawa kabur pelaku.
"Kejadiannya subuh sekitar jam empat. Saat itu kita baru pulang nongkrong dari kafe di PKOR (Way Halim)," ujar Ramadani di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis (3/9/2020).
Di kafe inilah, Ramadani bersama sejumlah temannya menenggak minuman keras.
Dalam perjalanan pulang, lanjut Ramadani, seorang temannya terlibat ribut mulut dengan korban.