Tribun Lampung Tengah
Cerita Warga Binaan di Lapas Gunung Sugih Produksi Minyak Daun Sereh Merah Beromzet Jutaan
Lapas membuat program karya produksi dan penyulingan minyak daun sereh merah bagi puluhan warga binaan.
Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Para warga binaan di Lapas Kelas II B Gunung Sugih saat ini tak hanya meratapi nasib mereka menghabiskan sisa masa tahanan di dalam sel.
Kini, peluang membuat usaha saat keluar nanti terbuka lebar.
Pasalnya, sejak Juli 2020 lalu, Lapas membuat program karya produksi dan penyulingan minyak daun sereh merah bagi puluhan warga binaan yang mendekam di dalam tahanan.
Dari proses produksi tersebut, mereka bahkan bisa menghasilkan uang hingga jutaan rupiah setiap bulannya.
Tak hanya itu, ilmu yang para tahanan dapatkan bisa membuka peluang usaha di masa depan mereka.
Sunar misalnya, salah seorang warga binaan yang lebih kurang dua tahun terakhir menikmati dinginnya jeruji besi, kini ia lebih menikmati sisa masa tahanannya dengan terlibat langsung dalam produksi minyak daun sereh merah.
• Cerita Milenial di Bandar Lampung soal Asyiknya Jadi Penyiar Radio
• Kisah Pemuda Lulusan SMK Menang Lomba Edit Foto Internasional, Kini Dibayar Rp 90 Juta
Saat ditemui Tribunlampung.co.id, Sabtu (12/9/2020), Sunar mengaku lebih menikmati sisa hukuman yang harus ia jalani dengan mendapatkan ilmu wirausaha penyulingan minyak daun sereh merah.
"Sekarang saya punya kegiatan yang jauh lebih positif, bahkan tidak pernah saya dapat di luar sana. Terimakasih buat Kalapas yang sudah memberikan kesempatan saya dipekerjakan di penyulingan minyak daun sereh merah ini," kata Sunar.
Tahanan kasus Curanmor itu mengatakan, dengan ilmu dan pengetahuan tentang pengolahan minyak daun sereh merah yang ia dapat, ia yakin bisa dipraktikkan jika ia sudah di luar nanti.
"Insya Allah ini bisa jadi ladang usaha buat saya. Karena sarana dan prasarananya tidak sulit, dan peluang untuk mendapatkan keuntungannya juga besar," imbuhnya.
Pernyataan tak jauh berbeda juga disampaikan Ami tahanan lainnya.
Ia mengaku tertarik untuk bisa berwirausaha dalam pengolahan minyak daun sereh merah jika sudah bebas nanti.
"Di sini kami diberi kepercayaan penuh mulai dari proses penanaman sereh, masa panennya, dan juga produksinya. Jadi banyak ilmu yang bisa kami dapat daripada cuma sekedar duduk merenung menghabiskan masa sisa tahanan," kata Ami.
Minyak daun sereh merah ternyata mempunyai pangsa pasar ekspor ke luar negeri.