Kasus Corona di Lampung

Tambah 44 Kasus, 26 Pasien Covid-19 Lampung Utara Dominan Tertular Kerabat

data Dinas Kesehatan Lampung per Sabtu (12/9), peningkatannya fantastis: 44 kasus.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Jubir Satgas Covid-19 Lampung dr Reihana. Tambah 44 Kasus, 26 Pasien Covid-19 Lampung Utara Dominan Tertular Kerabat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lagi, pasien positif Covid-19 di Lampung bertambah dalam jumlah banyak.

Bahkan kali ini, data Dinas Kesehatan Lampung per Sabtu (12/9), peningkatannya fantastis: 44 kasus.

Lonjakan pasien Covid-19 tersebut merupakan yang terbanyak selama ini di Lampung.

Sebelumnya, Rabu (9/9/2020), kasus positif Covid-19 di Lampung bertambah 22.

Sehari berikutnya, Kamis (10/9/2020), bertambah 21 kasus.

Baru pada Jumat (11/9/2020) "hanya" bertambah 2 kasus.

Lonjakan Kasus Corona di Lampung Utara Tersebar di 2 Kecamatan, Kotabumi dan Abung Barat

Kisah Pemuda Lulusan SMK Menang Lomba Edit Foto Internasional, Kini Dibayar Rp 90 Juta

Dari 44 kasus baru per Sabtu, terbanyak merupakan pasien warga Lampung Utara sebanyak 26 orang.

Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah, ada pula yang isolasi di rumah sakit.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampura Sanny Lumi menjelaskan 26 kasus itu terbagi ke dalam dua kelompok penyebaran.

Masing-masing kelompok penyebaran di Kecamatan Abung Barat dan Kecamatan Kotabumi.

"Dari 26 pasien baru ini, kebanyakan memiliki kekerabatan dengan pasien sebelumnya. Hanya beberapa pasien baru yang tidak tergolong keluarga, tapi sempat memiliki kontak erat dengan pasien sebelumnya," kata Sanny, Sabtu.

Ia mengungkapkan satu di antara‎ 26 pasien baru itu merupakan pejabat di lingkungan Pemkab Lampura.

"Hasil rapid test yang bersangkutan sebelumnya memang reaktif. Hasil swab test kembali memperkuat," ujar Sanny Lumi.

Sejumlah warga berharap pemerintah daerah, dalam hal ini Gugus Tugas, bertindak tegas dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Diqin, warga Kotabumi, meminta Gugus Tugas melarang masyarakat yang hendak mengadakan acara dengan mengumpulkan orang banyak.

"Jangan kasih izin kalau ada yang mau hajatan atau resepsi pernikahan yang mengumpulkan orang banyak. Bubarkan kerumunan massa di setiap pelosok," kata Diqin.

39 Hasil Tracing

Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana mengungkapkan, dari 44 pasien baru, 39 orang di antaranya merupakan hasil tracing (pelacakan) dari pasien sebelumnya.

Ia merinci 44 pasien baru antara lain 26 warga Lampura, 8 warga Lampung Timur, 4 warga Bandar Lampung, 3 warga Pesisir Barat, dan 1 warga masing-masing dari Tulangbawang, Lampung Tengah, dan Pringsewu.

"Pasien 512-517 warga Lampung Utara merupakan hasil tracingpasien 444. Lalu pasien 518-520 hasil tracing pasien 441. Pasien 521-524 hasil tracing pasien 445, saat ini isolasi mandiri. Pasien 525-527 hasil tracing pasien 459 dan pasien 528-530 hasil tracingpasien 402, saat ini isolasi mandiri di rumah. Pasien 531-533 hasil tracing pasien 447 dan pasien 534-535 hasil tracing pasien 484. Lalu pasien 536 hasil tracing pasien 481 dan pasien 537 hasil tracing pasien 446," beber Reihana mengenai 26 pasien baru warga Lampura, di Ruang Abung Pemprov Lampung, Sabtu.

Sementara 8 pasien warga Lamtim tertular dari pasien 486, juga warga Lamtim. Seluruhnya sedang isolasi mandiri di rumah.

Pasien 486 merupakan perempuan berusia 59 tahun yang saat ini menjalani isolasi RS milik pemerintah daerah di Metro.

Adapun pasien 539, perempuan berusia 25 tahun, warga Pringsewu, memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Ia kini menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Tidak ada penambahan pasien meninggal dunia. Sampai saat ini, jumlah yang kami tes swab sudah 8.977 orang," ujar Reihana yang juga kepala Diskes Lampung ini.

Klaster Keluarga

Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung mengakui telah muncul klaster baru dalam penularan Covid-19. Klaster baru itu adalah klaster keluarga.

"Evaluasi Satgas Covid-19 Lampung, kini telah muncul klaster baru, yakni keluarga," kata Reihana, Sabtu.

Satgas pun mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam aktivitas di tengah keluarga.

"Harap berhati-hati. Apabila ada anggota keluarga yang sedang menjalani isolasi, harus patuh," ujarnya.

Menurutnya, pihak keluarga harus menyediakan tempat khusus di rumah jika ada anggota keluarga yang harus isolasi mandiri. Tujuannya, mencegah adanya kontak antaranggota keluarga.

"Namanya isolasi mandiri, ya harus punya tempat tersendiri di rumah masing-masing," kata Reihana.

Sementara Kepala Diskes Bandar Lampung Edwin Rusli menjelaskan, bagi anggota keluarga yang tidak sanggup menjalani isolasi mandiri, maka yang bersangkutan harus terbuka.

"Kalau tidak sanggup isolasi mandiri karena berbagai hal, nanti kami anjurkan untuk isolasi di rumah sakit," ujar Edwin.(Tibunlampung.co.id/Ang/byu/som)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved