Jumlah Kematian Akibat Corona
Jumlah Kematian Covid-19 di Indonesia Lebih dari 110 Kasus, Penyebab Dan yang Harus Dilakukan
jumlah kematian tersebut, Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan angka kematian yang ada merupakan konsekuensi logis dari tingginya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jumlah Kasus kematian akibat Covid-19 empat hari terakhir, 14 hingga 17 September 2020, terus meningkat.
Tercatat lebih dari 110 kasus per harinya.
Berdasarkan data covid19.go.id, per Kamis (17/9/2020), tercatat total jumlah kematian akibat Covid-19 telah mencapai 922 kasus.
Jumlah itu merupakan bagian dari total kasus Covid-19 di Indonesia yang menyentuh angka 232.628. Sementara itu, dari jumlah kasus positif Covid-19, tercatat ada 166.686 kasus sembuh.
Melansir data worldometers, posisi Indonesia saat ini secara global terkait penyebaran virus corona berada di urutan ke-23.
Sementara itu, dilihat dari jumlah kematian, Indonesia berada di peringkat ke-19.
• Fakta-fakta Terbaru Kasus Corona di Lampung: Melonjak 21 Pasien, 13 Pegawai Bank Tunggu Swab
• Remaja dan Anak-anak Akan Ikut Diuji Coba Vaksin Virus Corona Milik Perusahaan Sinovac Asal China
• Pasien Corona di Metro Dimakamkan di Lokasi Khusus Kawasan Rejomulyo
Terkait jumlah kematian tersebut, Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan angka kematian yang ada merupakan konsekuensi logis dari tingginya prevalensi Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, kasus kematian yang ada tak terlepas dari keterlambatan pendeteksian seseorang terinfeksi virus corona, setidaknya satu bulan.
Sebab, kata Dicky, masa inkubasi seseorang yang terinfeksi Covid-19 sekitar enam minggu.
"Ada gap waktu antara kita dengan virus ini, setidaknya satu bulan. Kalau masa inkubasi ya enam minggu," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
Oleh karena itu, menurutnya pemerintah harus melakukan testing dan tracing secara masif.
"Ini artinya bahwa program intervensi testing kita ini belum memadahi, belum optimal, belum dalam posisi kecepatan yang sama (waktu yang sama) dengan virus penyebab Covid-19 menyebar," ujar Dicky.
Dicky menambahkan, untuk menyetarakan waktu atau kecepatan penyebaran virus, diperlukan upaya lain seperti pembatasan wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"(Dengan PSBB) setidaknya gap-nya tidak jauh," tutur dia.
Adapun PSBB, lanjut Dicky, idealnya setidaknya dilakukan selama satu bulan agar menyetarakan kecepatan dengan penyebaran virus corona.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/terjangkit-virus-corona.jpg)