Doa Syekh Ali Jaber untuk Pelaku Penusukan Dirinya di Lampung
Syekh Ali Jaber mengatakan ketika ditusuk, justru dirinya berpikir untuk menyelamatkan AA yang diamuk jemaah.
Akibat gangguan jiwa yang dialami oleh Alpin, yang bersangkutan sempat melakukan rawat inap di rumah sakit jiwa.
"Iya mentalnya, karena gangguan saja," kata Rudi, di Mapolres Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).
Selama 7 hari Alpin menjalani perawatan di RSJ Lampung sebelum akhirnya diperbolehkan untuk melakukan rawat jalan.
Terkait peristiwa penusukkan terhadap Syekh Ali Jaber, Rudi meyakini gangguan jiwa yang diderita oleh anaknya kembali muncul.
"Iya mungkin (penyakit kumat)," kata Rudi.

Kemudian, paman pelaku, Rangga (28) turut mengiyakan bahwa Alpin memang mengalami gangguan jiwa.
Keanehan sudah ditunjukkan ketika Alfin bekerja menjadi penjaga kios isi ulang air minum di Rawajitu, Tulangbawang.
"Kadang kalau ada yang mau isi ulang dia (Alpin) bengong saja, diam gak mau melayani," kata Rangga.
Akhirnya pada hari raya Idul Adha 2020 lalu, Alpin tak lagi bekerja di Rawajitu, dan sempat pulang ke rumah kakeknya di Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Rangga menduga gangguan jiwa yang diderita oleh Alpin kumat saat yang bersangkutan pulang dari Rawajitu.
Gelagat aneh Alpin muncul ketika ia mendengar suara pengajian dari pengeras suara masjid.
"Terakhir itu dia kalau dengar suara pengajian langsung tutup kuping, katanya pusing dengar itu (suara pengajian)," jelas Rangga.
Syekh Ali Jaber: Orang Terlatih
Meskipun keluarga pelaku mengklaim pelaku alami gangguan jiwa, Syekh Ali Jaber justru merasa penusuknya adalah orang terlatih.
Dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (14/9/2020), kejadian tersebut terjadi ketika Syekh Ali Jaber sedang meminta kepada para jamaah untuk meminjamkan hp guna keperluan foto.
Pada saat itulah pelaku tiba-tiba berlari naik ke atas panggung dan menusuk Syekh Ali Jaber.
"Tiba-tiba pas saya masih di posisi duduk, santai-santai saja dan dia tusuk dengan cukup kuat," ucap Syekh Ali Jaber.
"Ketika saya merasa sudah terancam dengan pisau."
Walaupun terkena di bahu kanan, Syekh Ali Jaber menduga pelaku sebenarnya mengincar bagian tubuh yang lebih vital.
"Kemudian saya berusaha bangun, tapi tusukan sudah terlanjur (tertancap)," ujar Syekh Ali Jaber.
"Mungkin sasarannya di bagian leher atau dada."
Syekh Ali Jaber mengatakan, target penusukkan melenceng sebab dirinya ditakdirkan oleh Tuhan untuk menghindar sehingga bisa selamat.
Melihat sosok pelaku yang memiliki perawakan kecil dan masih muda, Syekh Ali Jaber merasa orang yang menusuknya bukan orang sembarangan.
"Padahal orangnya kurus masih muda, mungkin antara 23-24 tahun," kata Syekh Ali Jaber.
"Tapi posisi memegang pisaunya dan cara menusuk, mohon maaf bukan orang biasa, orang terlatih."
"Cara menusukkan itu sangat kuat padahal dia kurus," paparnya.
Syekh Ali Jaber menyinggung fisik pelaku dan kekuatan menusuk yang begitu hebat menandakan orang yang bersangkutan bukan orang sembarangan.
"Fisik yang begitu kecil, kurus, bisa memiliki kekuatan menusuk," kata dia.
Bahkan saking dalamnya pelaku menusuk, pisau milik pelaku sempat patah di dalam, sebelum akhirnya dibuang keluar oleh korban sendiri.
"Ketika saya bangun masih posisi dia menahan (pisau)," kata Syekh Ali Jaber.
"Tapi ketika saya bergerak cepat, patah pisaunya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Syekh Ali Jaber Doakan Anak Pelaku Menjadi Penghafal Alquran, Ungkap Mimpi Bertemu AA Penuh Luka