Lakalantas Maut di Pesawaran

Kronologi Lakalantas Maut di Pesawaran, Korban: Kayak Ada yang Dorong Saya dari Belakang

Tio Anugrah merupakan satu dari dua orang yang selamat dalam lakalantas maut yang terjadi di jalur wisata, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Selasa.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Salah seorang korban lakalantas maut di jalur wisata, Pesawaran, Tio Anugrah (16), terkulai lemas di atas ranjang di ruang Kemuning RSUDAM. Kronologi Lakalantas Maut di Pesawaran, Korban: Kayak Ada yang Dorong Saya dari Belakang. 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Darah terus mengalir dari paha kanan Tio Anugrah (16) hingga menggenangi salah satu ranjang yang ada di bangsal Kemuning RSUDAM.

Tio Anugrah merupakan satu dari dua orang yang selamat dalam lakalantas maut yang terjadi di jalur wisata, Jalan Raya Way Ratai, Desa Kephong Jaya, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Selasa (29/9/2020).

Motor yang dikendarai Tio dan rekannya, Muhammad Rizki Herdianto, menabrak mobil tangki Pertamina 8.000 liter hingga ringsek parah.

Dengan masih menggunakan seragam Madrasah Aliyah setingkat SMP, warga Padang Cermin ini nampak terkulai lemas di atas ranjang.

Sesekali ia mengeluhkan beberapa alat bantu seperti infus dan pernapasan bantuan yang menempel di bagian organ tubuhnya.

"Susternya mana, ini infusnya berhenti, udah gak kuat," ujar Tio lirih kepada pamannya Pian, Selasa (29/9/2020).

Belum sempat keluh kesahnya dikeluarkan, datang perawat yang langsung menanyakan keberadaan orangtua Tio.

"Bapak orangtuanya?" tanya perawat ke paman Tio, sembari mengecek alat bantu yang ada di Tio.

"Bukan, saya pamannya, orangtuanya di bawah gak berani lihat darah sebanyak ini," saut Pian yang berada di sisi kiri Tio.

Perawat itu pun meminta kepada Pian untuk mencari orangtua Tio lantaran membutuhkan persetujuan operasi malam ini juga.

"Tolong dipanggil orangtuanya, pasien segera diambil tindakan untuk operasi segera," seru perawat sembari menuju ranjang Muhammad Rizki Herdianto (16) korban kecelakaan maut lainnya yang berhasil selamat.

"Saya juga dioperasi suster?" sahut Muhammad Rizki Herdianto dengan mimik wajah ketakutan.

"Belum tahu, kamu istirahat dulu," jawab perawat tersebut.

Muhammad Rizki Herdianto sendiri nampaknya masih beruntung, pasalnya ia hanya mengalami patah bahu dan kaki kanan tanpa ada pendarahan serius.

Berbeda dengan Tio yang mengalami pendarahan serius di bagian kaki kanan hingga terpaksa diberi alat bantu pernapasan.

Dengan muka memar tak beraturan, Muhammad Rizki Herdianto pun bercerita peristiwa nahas yang menimpanya bersama Tio siang tadi.

"Aku yang bawa motor boncengan sama Tio, pakai motor Vega," ujar Rizki Herdianto sembari mengeserkan kaki kanannya yang digips.

Rizki Herdianto menuturkan, kecelakaan terjadi setelah ia pulang sekolah dari Way Ratai menuju Padang Cermin.

"Saya itu mau pulang ke rumah," kata Rizki.

Seperti biasa, Rizki Herdianto mengaku, memacu kendaraannya bersama rekannya, yakni Rohimi (16) yang mengendarai Yamaha Vega BE 6681 BD dan Rizki Saputra (16) yang mengendarai Yamaha Vixion.

Rizki Herdianto menuturkan, jika ia berkendara bersama Tio dan berada di belakang kendaraan milik kedua rekannya yang meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Kejadian itu pas di tikungan, nah teman saya yang mati itu terus gas," sebut Rizki Herdianto.

Kata Rizki Herdianto, tak disangka di depan jalan saat tikungan sudah ada mobil tanki Pertamina 8.000 liter bernomor polisi BE 9872 AV.

"Kami gak balap (mendahului) kendaraan lain, gak tahu gimana di depan sudah ada mobil tangki, ya teman saya adu kebo," tutur Rizki Herdianto.

Begitu melihat kejadian tersebut, Rizki Herdianto mengaku menginjak rem sejadi-jadinya.

"Saya sudah ngerem sekuat tenaga, tapi tiba-tiba kayak ada yang ngedorong saya dari belakang, entah itu ditabrak atau gimana," ucap siswa yang masih duduk di bangku kelas tiga ini.

Rizki Herdianto menambahkan, rupanya usaha pengereman yang dilakukan sia-sia.

Motor yang dikendarainya menghantam sisi kanan mobil tangki tersebut.

"Udah itu saya gak sadar, kaki kanan aku sama Tio patah, dibawa ke Puskesmas terus langsung dibawa ke sini (RSUDAM)," tandas Rizki Herdianto.

(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved