Aksi Omnibus Law di Lampung
Aksi Tolak Omnibus Law di DPRD Lampung Ricuh Disusupi Pelajar, Batu hingga Botol Melayang ke Udara
Berdasar pantauan, pelajar yang tidak diketahui asal sekolahnya tersebut melakukan tindakan anarki.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id V Soma Ferrer
Tribunlampung.co.id, bandar lampung - Puluhan siswa yang diduga pelajar Sekolah Teknik Mesin (STM) susupi aksi mahasiswa tolak Omnibus Law di kantor DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020).
Berdasar pantauan, pelajar yang tidak diketahui asal sekolahnya tersebut melakukan tindakan anarki.
Sejumlah batu, botol minum dan benda padat lainnya dilayangkan secara bebas ke udara.
"Kami (pelajar) juga ingin menyapaikan aspirasi," kata salah seorang Pelajar saat ditemui Tribun.
Untuk menahan kerusuhan, kepolisian setempat menjalarkan lingkar besi dan menyemburkan tembakan air (water canon)
• BREAKING NEWS Ribuan Mahasiswa di Bandar Lampung Turun ke Jalan Tolak Omnibus Law, Pusat Kota Lumpuh
• Kasus Covid-19 di Lampung Tembus 1.000 Lebih, Ada Tambahan 27 Pasien per 6 Oktober
• Kisah Relawan Rumah Singgah di Lampung, Rela Rogoh Kocek Pribadi untuk Bantu Sesama
Saat ditanyai, sejumlah mahasiswa mengaku sekumoulan pelajar tersebut bukan bagian dari mereka.
"Mahasiswa sepenuhnya berada di badan jalan di depan pintu masuk gedung dewan. Sementara para STM tersebut melakukan kerusuhan di kingkungan lapangan di sisi lainnya," ujar salah seorang mahasiswa dengan almamater salah satu kampus negeri di kota setempat.
Lautan Manusia
Ribuan Mahasiswa yang melakukan demonstrasi tiba di lingkungan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Mendadak, daerah tersebut seakan menjadi lautan manusia.
Pantauan Tribun, meskipun physical distancing dilanggar, massa aksi tetap terlihat menggunakan masker.
Saat ini, ribuan mahasiswa tersebut tengah mencoba untuk masuk ke kantor dewan dan beraudiensi.
"Buka-buka pintunya, buka pintunya sekarang juga!!!!," seru ribua mahasiswa itu.
Long March